Mohon tunggu...
Syarra
Syarra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Syurga dan Neraka

17 Mei 2016   19:13 Diperbarui: 17 Mei 2016   19:18 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Allohumma bariklana

Firojaba wasya’bana

Wa ballighna romadhona

Ighfirlana dzunubana

Puji-pujian itu kembali lantang memburu telingaku dari seluruh penjuru

Dari setiap masjid dan surau-surau

Dari setiap bibir-bibir tipis para pengembara

Yang biasa beternak nafsu kembali bangun dari lena

Mengharap keberkahan sambut bulan mulia serta memohon ampun atas segala dosa

Demonstrasi besar-besaran kepada Sang-Maha cinta

Berharap di romadhon kali inilah kita menggapai cinta-Nya

Bukan menuntut hanya berharap besar Alloh menyahut

Sebab tiada hal terindah selain cinta agung-Nya yang menjemput

Andai romadhon ini adalah romadhon terahirkupun

Sungguh tak kusesali acap langkah kaki

Tak lagi kupeduli syurga atau neraka tempatku kelak nanti

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun