Mohon tunggu...
El Tjandring
El Tjandring Mohon Tunggu... -

Belajar Menulis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dari Blue Energy, Super Toy dan Kini Meirika Franola

14 November 2012   17:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:21 3235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Beberapa pekan terakhir, situasi di istana sedang memanas. Meirika Franola alias Ola, narapidana mati kasus narkoba yang menerima grasi presiden menjadi hukuman seumur hidup ternyata diduga mengendalikan penyelundupan barang haram dari balik jeruji besi. Peran wanita 42 tahun itu diketahui setelah Badan Narkotika Nasional menggagalkan penyelundupan narkoba jenis sabu dari India.

Banyak pihak menuding Presiden melakukan blunder karena memberikan grasi kepada bandar narkoba. Bahkan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD menduga ada mafia narkoba di istana yang membisiki Presiden sehingga Ola yang nota bene adalah bandar narkoba mendapat grasi. Dugaan ini lantas membuat hubungan antara Mahfud dengan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi memanas.

Apakah kali ini ada pembisik yang menggolkan permohonan grasi Ola? Banyak orang melihat akan hal ini sehingga desakan agar Presiden melakukan penyelidikan internal sangat kuat. Namun, melalui Mensesneg Sudi Silalahi, SBY menegaskan untuk tidak menempuh langkah itu. SBY sendiri telah menyatakan bertanggungjawab sepenuhnya atas pemberian grasi yang menjadi hak prerogatif Presiden. (dari berbagai sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun