Mohon tunggu...
Leni Achmari
Leni Achmari Mohon Tunggu... -

breath, eyes, memory -- Edward Danticat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dulu Saya Bodoh Kalkulus! Sekarang juga!!

2 Mei 2011   18:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:08 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku melangkah dari sebuah titik....
membentuk garis membangun ruang....
di setiap sudutnya aku letakkan kenangan seindah alfa
sepahit gamma,

lalu aku terus berpindah sepanjang sisi bangun,
berhenti di koordinat-koordinat kartesianku,

aku melanjutkan geometriku
melangkah membentuk gradien -1 dari semula

lalu kudapati sebuah grafik dari langkahku

dengan fungsi yang tak mencukupi modal awalku, 0
kubentuk sebuah monoton turun dari jejakku,

aku tau hidupku adalah fungsi kontinu

saat mimpi menghampiriku dari kanan dan kenangan menyapaku dari kiri

semuanya sungguh limit, begitu dekat, begitu nyata

inilah aku saat ini....

ruangku belum terbentuk

aku ingin membentuk garis baru

karena jika terbentuk ruangku
maka perpindahan akan sama dengan nol

aku ingin membuat gradien sama dengan satu

tapi.....................................

fungsi baru yang kupunya tidak mempunyai limit di manapun

tak kontinu

karena aku memulai fungsi dari titik yang salah...

lupa aku mutlakkan,

kini aku tak luput dari

end. dalam pascal............................................

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun