Seorang lelaki disalahkan waktu yang menjadikannya lemah
Ia menangis di kedalaman jiwanya tanpa seorang pun mendengar
Ia terluka di kejauhan batinnya tanpa apa pun melihatnya
Seorang lelaki menyelami lautan kepedihan karena nasib yang tak berpihak
Sementara di sekelilingnya samudera menjadi air mata
Sampai ia lupa kepada siapa harus bersandar dari luka
Seorang lelaki berjalan gontai sementara hujan di matanya
Menahan sakit dari tajamnya batu karang yang menggores raga
Ia tetap tegap walau belulang remuk dan tak berdaya
Tsm, Nov '24 Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!