Awalnya, Sigit Chandra membuka sebuah perpustakaan gratis 23 "Pondok Maos" pada 2006.Â
Sigit Chandra membuka perpustakaan ini memanfaatkan rumahnya yang berlokasi di Jalan Raya Bebengan 221, Desa Bebengan, Boja.Â
Di perpustakaan tersebut sebagian besar bukunya adalah karya sastra, baik sastra Indonesia maupun asing.Â
Apa yang dilakukan Sigit Chandra tersebut patut diacungi jempol dan diberikan apresiasi setinggi-tingginya.
Karena apa yang dilakukannya dapat membantu masyarakat di sekitarnya menjadi melek sastra, dan bahkan melek informasi dari buku-buku yang ada di perpustakaan dan di Komunitas Lereng Medini yang dibangunnya pada 2008 lalu tersebut.
Sastra sendiri merupakan salah satu hal penting yang harus dijaga dan dilestarikan oleh generasi muda agar negara dan bangsa Indonesia bisa menjadi bangsa dan negara yang bermartabat.
Karena sastra sendiri bisa menjadi identitas dari sebuah negara.
Berdirinya beberapa komunitas di setiap daerah di penjuru Indonesia menjadi pertanda baik akan lestarinya kesusastraan di negara Indonesia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H