Di kaki malam aku duduk menunggu perginya luka
Lalu pada langit-langit starlet putih kusam
Doa-doa terbang seperti burung gereja di palm Masjid Agung ketika magrib
Lama aku tak berkata apapun kepada sesiapa
edang anakku tertidur pulas dengan kakinya di atas pahaku
Hidup dibuatnya berwarna
Sesekali kopi krimer yang kuseduh itu kureguk
Manisnya mengalahkan kepahitan hidup
Sisa-sisa gula yang tak larut adalah kepingan asa yang tertinggal
Kemudian aku berkata pada diriku sendiri dengan tanpa suara;
"Kesulitan apapun dan sakit bagaimanapun pasti ada tamatnya"
Malampun perlahan terbenam
el, Des 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!