Peri hujan jatuh di sepertiga malam
Dalam sujud yang gelap
Airmata mengalir di atas genting
Â
Peri hujan menangis di kali pertama
Ketika puisi membeku
Dalam pelukan sehangat kalbu
Â
Peri hujan terbang di dalam kepalaku
Sayapnya pelangi melambai mesra
Cinta kuutuhkan di keningnya
Â
Peri hujan
Matahari di siang hari
Gemintang di malamnya
Â
Taufiq el Hida
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!