Mohon tunggu...
hida
hida Mohon Tunggu... Penulis - writer

Art

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senja yang Pecah

30 Desember 2015   18:00 Diperbarui: 30 Desember 2015   18:00 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat tangismu memecah senja

Seketika letihku luluh lantak

Berhamburan seperti masa lalu

 

Saat senyummu menyilet sore

Seketika lelahku amburadul

Berlarian seperti semut keluar lubang

 

Saat malam menjemput kantuk

Seketika wajahmu pelangi

Menggurat indahkan langit

 

Saat-saat bersamamu, peri hujanku

Menemanimu tumbuh dan tumbuh

Hidup kurasa sempurna

 

Taufiq el Hida

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun