Malam tadi di Pos Ronda yang di belakngnya terdapat kolam ikan milik Ayah Edy Priatna, Saya dan Inin Kribho Nastain sedang ngobrol santai tentang Kopdar Kompasiana dan Kopdar Desa Rangkat yang akan dilaksanakan dalam waktu yang berdekatan.
“Santri Baong, engke Kompasianival rek datang moal?” Kang Inin bertanya ; Kompasinival nanti bisa datang gak?
“Teuing euy.” Jawabku ringan.
“Kenapa?”.
“Yah, Akang juga kan tahu sekarang isteriku teh lagi hamil 9 bulan.” Saya sok memelas.
“Beungeutna biasa we atuh...” Kang Inin ngusap wajah saya, lalu dia seruput kopi yang masih ngebul dari batok yang tadi saya seduhkan.
“Kang, kopinya mantap euy. Kayaknya bukan kopi sachetan, apalagi dua setan.”
“Kopi kiriman dari Cici Jingga, katanya sih asli dari Bali.” Saya jawab sembari senyum. “Eh Kang, ada lagi kopi yang lebih enak dari ini loh. Bahkan lebih enak dari kopi Luwak sekalipun.”
“Kopi apa?” Inin.
“Memangnya Akang gak tahu?”
“Perasaan saya mah kopi Luwak jelas yang paling enak.” Inin mengerutkan dahinya.
“Kopi Darat Kang. Enaknya ngalahin apapun.” Jawabku dengan memasang muka polos kedudul-dudulan. Inin noyor saya.
“Santri gelo!” Inin lalu pergi ke kolam Ayah Edy sembari membawa pancingan yang sudah disiapkannya sejak siang hari.
@taufiqelhida
Tsm,131015
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H