Mohon tunggu...
ahmad el fahmi
ahmad el fahmi Mohon Tunggu... Administrasi - i'm come back

seorang pekerja lepas.. mencoba mengisi hari dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terhempas dan Jatuh

16 Maret 2015   15:39 Diperbarui: 12 April 2017   17:30 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

dedaunan asmara luruh menghempas bumi

lautan keputus-asaan yang tak bertepi

hanya terus menunggu datangnya cahaya

tuk menerangi segenap jiwa

yang kini gelap gulita


menggantung harapan pada angin

tuk menyusuri celah dinding taman jiwa

hanya racun sukma yang tersisa

tiada bermakna


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun