Itulah ceritaku bersama skripsi, saya yakin sekali di luar sana masih banyak cerita-cerita luar biasa para mahasiswa tingkat akhir yang berjuang menyelesaikan studinya wabilkhusus skripsi. Ceritaku mungkin tak ada apa-apanya. Aku hanya ingin berbagi pengalamanku. Terutama kepada kawan-kawan mahasiswa yang sedang menempuh tingkat akhir, yakinlah, kegalauan dalam skripsi menimpa semua orang. Pun masalah-masalah yang melingkupinya. Semua orang punya cerita sendiri tentang pengalamannya mengerjakan skripsi. Suka duka yang dialami, bisa jadi membuat depresi saat itu terjadi, namun akan menjadi hal yang manis saat kita mengenangnya ketika gelar sarjana telah digenggam nyata.
Maka, buat kalian yang sedang berjuang mengerjakan skripsi. Tetap semangat, jangan pernah menyerah dengan keadaan. Masalah teknis dan non teknis akan selalu ada untuk menguji kesabaran kita, menempa kekuatan mental kita hingga kita benar-benar layak menyandang gelar sarjana. Inilah kawah candradimuka yang akan mematangkan kita menjadi pribadi yang dewasa dan layak disebut sebagai generasi penerus bangsa. Ingatlah, tangan Tuhan akan selalu bekerja membantu kita dengan cara yang tak terduga jika kita selalu berusaha maksimal dan menyerahkan semua hasilnya kepada yang Kuasa.
Bunuh diri bukan solusi, karena setelah mati kita masih harus bertanggung jawab kepada Tuhan Semesta Alam. Tetap berjuang, karena itulah alasan Tuhan memberikan kita kehidupan. (sok bijak, :D)
Kisah mahasiswa yang bunuh diri karena skripsi:
Mahasiswa Unsyiah Gantung Diri karena Skripsi
Mahasiswi Stikes Kendal Bunuh Diri Gara-gara Skripsi
Skripsi yang akhirnya mengantarku menjadi sarjana bisa dilihat di sini
Kepemimpinan Perempuan dalam Islam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H