                                                        source: fotor.com
Stunting adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan kondisi ketika seorang anak tidak tumbuh dengan baik secara fisik dan mental. Hal ini terjadi karena kurangnya nutrisi dan gizi yang diterima oleh anak selama masa pertumbuhannya. Stunting sering terjadi pada anak-anak di negara-negara berkembang dan memiliki dampak buruk pada kesehatan dan kualitas hidup mereka sepanjang hidup.
Penyebab stunting adalah kurangnya asupan gizi dan nutrisi yang cukup selama masa pertumbuhan anak. Ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kemiskinan, keterbatasan akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta kurangnya informasi tentang nutrisi dan gizi yang baik. Penyakit menular seperti diare dan infeksi juga dapat menyebabkan stunting karena mengganggu proses penyerapan nutrisi oleh tubuh.
Untuk mengatasi stunting, beberapa tindakan dapat diambil. Pertama, orang tua harus memastikan bahwa anak mereka menerima nutrisi dan gizi yang cukup melalui diet seimbang dan bergizi. Ini bisa dilakukan dengan memasukkan bahan makanan seperti protein hewani, sayuran, dan buah-buahan dalam menu makan sehari-hari. Kedua, memperbaiki akses terhadap air bersih dan sanitasi, serta memastikan bahwa anak-anak terlindungi dari penyakit menular.
Beberapa jenis makanan yang dapat membantu menghindari stunting adalah susu, daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sayuran. Makanan ini mengandung banyak protein, zat besi, serta vitamin dan mineral penting yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang dengan baik.
Menurut data dari World Health Organization (WHO), lebih dari 159 juta anak di seluruh dunia terkena stunting. Ini berarti sekitar 22% dari semua anak di bawah usia lima tahun mengalami stunting. Negara-negara dengan tingkat stunting tertinggi antara lain India, Indonesia, dan Ethiopia.
Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah sosial dan ekonomi. Anak-anak yang mengalami stunting memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah kesehatan dan keterbelakangan mental sepanjang hidup mereka. Oleh karena itu, memerangi stunting adalah hal yang sangat penting bagi memastikan kualitas hidup anak-anak dan generasi masa depan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi masalah stunting dengan memastikan bahwa setiap anak memiliki akses yang cukup terhadap nutrisi dan gizi yang baik, air bersih dan sanitasi, serta informasi dan edukasi tentang nutrisi dan gizi.
Inisiatif pemerintah seperti program gizi gratis dan pendidikan tentang nutrisi dan gizi dapat membantu mengatasi stunting. Kemitraan dengan organisasi nirlaba dan sektor swasta juga penting untuk memastikan bahwa program-program ini mencapai target yang ditentukan dan efektif dalam memerangi stunting.
Pemerintah Indonesia, pada Hari Gizi Nasional 25 Januari 2023 lalu, telah mengkampanyekan sebuah konsep baru. Dalam kampanye tersebut pemerintah mengganti konsep dari yang tadinya 4 sehat 5 sempurna menjadi Pedoman Gizi Seimbang. Pada konsep ini, proporsi konsumsi protein hewani ditingkatkan dengan tetap mendorong asupan makro dan mikro nutrisi lainnya. Sementara pada konsep 4 sehat 5 sempurna proporsi makro dan mikro nutrisi tidak tertakar dengan baik karena konsep tersebut hanya menjelaskan jenis makanan yang perlu dimakan tanpa menjelaskan takaran masing-masing sehingga sering kali ada gizi yang kekurangan dan kelebihan, contohnya kelebihan karbohidrat dan kekurangan protein. Konsep Pedoman Gizi Seimbang lebih baik karena mengajarkan masyarakat tidak hanya proporsi makan yang baik tetapi juga cara hidup sehat secara umum. Â
Dalam Pedoman Gizi Seimbang Ada empat perinsip pilar yang harus dipenuhi untuk memenuhi kebutuhan gizi. Empat pilar perinsip tersebut antara lain:Â
1. Makan makanan yang bervariasi
