Mohon tunggu...
Alif Muttaqin
Alif Muttaqin Mohon Tunggu... Akuntan - Just Alif

Pegawai biasa, berusaha mengambil pelajaran yang luar biasa. Berusaha menggores pena tanpa menggores luka.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ma’mun Murod: “Hadapi”, Terus?? Lari... (Dagelan Politik ala Loyalis Anas)

9 Januari 2014   13:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Daripada mendirikan PPI, seharusnya Anas Urbaningrum mendirikan Universitas yang dapat menyekolahkan lisan para pengikutnya. Tidak ada perubahan, tidak ada pergerakan, yang ada hanyalah fitnah-fitnah yang dilontarkan oleh pengikut Anas Urbaningrum.

Namun, harus diakui, apa yang dilakukan oleh pengikut-pengikut Anas hanyalah mengaplikasi dari Sikap sang Ketua PPI itu sendiri. Tak terhitung jumlah janji Anas yang diingkari. Mulai gantung di Monas, hingga siap di-BUI.

Tapi apa yang terlihat kini, jangankan digantung di Monas, dipanggil KPK-pun Anas lebih memilih bersembunyi, di rumahnya. Sikap anas yang sok jantan tapi penakut ini tak pelak membuat marah sang Ketua KPK, Abraham Samad. Datang kau Anas, atau kupanggil Paksa!!

Tak cukup mengelak dari panggilan KPK, Anas kembali mengirimkan anak buahnya untuk klarifikasi. Ternyata tak hanya klarifikasi, lagi-lagi mengumbar fitnah. Seperti M.Rahmad ketika mengarang cerita penculikan Prof. Subur, Ma’mun Murod menuduh Bambang Widjajanto dan Denny Indrayana menghadap SBY di Cikeas jam 2 Pagi.

Pengikut-pengikut Anas terlalu sering membaca Novel dan cerita-cerita fiksi. Ngomong dulu baru mencari bukti. Seandainya mereka orang terpelajar, tentu memiliki bukti sebelum mencari sensasi. Akibatnya, setelah dituntut meminta maaf ngeles kemana-mana, yang alasan tabayyun-lah, alasan apalah.., terserah.

Tabayyun berbeda dengan fitnah. Ma’mun Murod bicara dihadapan khalayak, bukan empat mata dengan denny maupun Bambang, wajar saja si Denny berang. Apakah penggunaan kata-kata saduran bahasa Arab untuk menunjukkan bahwa pengikut Anas adalah orang yang ‘agamis’, pembela kebenaran? Kalau benar, saya lebih heran karena Abu Jahal juga orang arab, berbahasa Arab dan juga pembela ‘Kebenaran’ bagi pihak dan kaumnya.

Kata Allah, ‘Tunjukkan buktimu jika kamu orang-orang yang benar’. Nah, si M.Rahmad maupun Ma’mun Murod tidak dapat menunjukkan BUKTI.

Perkembangan terkini, Denny Indrayana telah melaporkan Ma’mun Murod ke Pihak Kepolisian. Seperti biasa, tanggapan Anas dan pengikutnya, "KITA HADAPI". Tak hanya itu, Ma’mun bilang Denny arogan. Lucu kan? Orang dituduh didepan media, kemudian orang itu marah, kok dituduh Arogan??

Ah, Hadapi? Paling-paling seperti Anas, bilang ‘Hadapi’ tapi ujung-ujungnya kalau dipanggil tak berani... banci!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun