Mohon tunggu...
Yermia Riezky
Yermia Riezky Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis dan fotografer lepas berdomisili di Makassar.

www.kreatifmenulis.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Strategi Content Marketing Jelang Harbolnas 2016

8 Desember 2016   14:05 Diperbarui: 8 Desember 2016   17:56 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam waktu beberapa hari ke depan kita akan kembali berjumpa dengan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2016. Tawaran diskon akan bertebaran di dunia maya dan media sosial tidak akan berhenti menghadirkan aneka promo terkait Harbolnas yang akan berlangsung pada 12-14 Desember 2016 itu.

Tahun ini ada 200 toko dagang online yang akan ikut dalam Harbolnas tahun ini. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang diikuti oleh 140 e-commerce. Jumlah e-commerce yang ikut dalam Harbolnas terus meningkat setiap tahunnya. Ketika digagas pada 2012, hanya ada tujuh toko online yang berpartisipasi.

Kini setiap tahun toko-toko online yang telah mapan maupun yang baru beberapa bulan berdiri dapat ikut mendaftar sebagai peserta Harbolnas. Jelas, dengan pendaftaran itu, nama-nama toko yang terdaftar akan ikut dalam promo Harbolnas.

Momen ini menjadi ajang khusus untuk meraih konsumen sebanyak-banyaknya dan penjualan setinggi-tingginya. Umumnya untuk menarik konsumen, toko online mengumbar promo dan diskon gila agar konsumen datang dan belanja di situ. Meski diskon banyak bertebaran selama Harbolnas, namun nilai transaksi selama tiga hari khusus itu menjadi salah satu pemicu semakin banyaknya toko online yang ingin berpartisipasi.

Lembaga riset Nielsen memprediksi nilai transaksi di Harbolnas 2015 mencapai Rp 2,1 triliun. Memang tidak mudah menemukan angka yang tepat karena banyak e-commerce yang tidak bersedia mempublikasikan transaksinya selama Harbolnas. Berapa yang menjadi sorotan sebagai berikut:

  • Bukalapak mengklaim transaksi mereka pada Harbolnas 2015 meningkat 10 kali dibanding rata-rata transaksi hari biasa di tahun itu,
  • Transaksi Zalora meningkat 27 kali lipat dari hari biasa selama tiga hari Harbolnas 2015,
  • Lazada melaporkan, selama tiga hari Harbolnas 2015 mereka meraup total transaksi Rp 566 miliar.

Angka-angka itu jelas menggiurkan bagi para pelaku e-commerce. Itulah mengapa setiap tahun jumlah toko peserta Harbolnas terus bertambah.

Melawan E-commerce Raksasa

Harbolnas di Indonesia nyaris sama dengan Black Friday yang selalu berlangsung pasca hari Thanksgiving di Amerika Serikat. Hanya saja, jika Black Friday, berlangsung secara online maupun fisik, Harbolnas hanya fokus di dunia maya.

Jauh-jauh hari masyarakat sudah mendapat informasi di media sosial maupun saat berkunjung di situs toko online. Informasi dan diskon pun mulai disebar. Tambahan lagi, konsumen mulai mencari tips-tips belanja selama pelaksanaan Harbolnas.

Di hari istimewa itu, konsumen tidak akan berhenti di satu toko. Jika mereka tertarik dengan sebuah barang, mereka akan loncat dari satu situs ke situs web toko online lainnya. Konsumen akan mencari toko yang menjual barang lebih murah atau menawarkan fasilitas yang paling menarik seperti gratis ongkos kirim.

Jika Anda termasuk pelapak online, bergabung dengan e-commerce besar merupakan pilihan yang memungkinkan. Anda dapat memilih menjual di Tokopedia, Bukalapak, Shopee, atau OLX yang merupakan toko online dengan system C2C atau Consumer to Consumer. Memasukkan barang di lapak e-commerce raksasa seperti itu memang hal yang mudah. Anda membayangkan, setelah selesai memasukkan barang, Anda tinggal menunggu dan berharap banyak yang datang menengok lapak Anda dan membeli produk yang ditawarkan.

Anda percaya momen Harbolnas mendatangkan banyak pembeli yang kalap diskon dan tertarik membeli produk yang Anda tawarkan. Masalahnya, yang berpikiran seperti itu bukan hanya Anda. Jutaan pelapak lainnya juga berpikir sama. Saya juga berpikir hal yang sama, dan saya juga menggunakan jasa e-commerce tersebut untuk memasarkan produk saya.

Dan, banyak faktor yang mempengaruhi penjualan salah satunya adalah produk yang saya dan Anda jual akan saling beradu dengan produk yang sama. Di sini, konsumen akan mencari harga termurah sebelum membeli produk. Jika ada yang menjual produk seperti yang Anda pajang namun harganya lebih murah, maka Anda harus ikhlas dan lapang dada jika nantinya kalah bersaing. Belum lagi bersaing dengan toko online B2C (Business to Consumer) seperti Lazada, Zalora, Blibli, atau Sale Stock. Toko online seperti ini memiliki modal besar dan bisa memberikan diskon besar tanpa khawatir kehilangan banyak profit.

Menghadapi persaingan seperti ini, Anda sebenarnya dapat mencari peluang dengan membangun website e-comerce sederhana yang anda kelola sendiri. Teman SMA saya yang kini menjadi CEO layanan hosting Qword, Rendi Maulana menilai website merupakan sarana untuk menarik konsumen setia. Meski tetap memajang dagangan di lapak toko online massal, Anda tetap harus memperkenalkan website dan memberikan tawaran menarik untuk pembeli yang memesan melalui website Anda.

Satu hal yang menjadi alasan adalah tidak ada jaminan e-commerce raksasa itu akan bertahan lama. Sebagai startup, saat ini banyak toko-toko online yang berharap mendapat kucuran dana dari investor dan ke depannya berharap pada penjualan saham. Namun, apa jadinya jika mereka tidak mendapatkan dana investasi plus gagal menjual saham? Tidak semua startup berjalan mulus. Banyak yang akhirnya tumbang meski sudah memiliki konsumen setia. Jika Anda sudah mendapat cukup keuntungan dari penjualan di toko online besar, Anda bisa berinvestasi untuk membuat toko online sendiri.

Strategi Content Marketing

Membangun website satu minggu sebelum Harbolnas mungkin tidak akan membantu penjualan Anda. Oke, Anda bisa menyiapkannya untuk Harbolnas atau momen-momen serupa di tahun depan. Tapi, jika Anda memiliki website yang berumur lebih dari tiga bulan dan siap atau telah melayani pembeli, Anda sudah bisa mencari peluang di celah persaingan Harbolnas tahun ini.

Satu hal yang perlu Anda sadari bahwa ini merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Ada usaha yang harus Anda lakukan untuk mempromosikan itu. Upaya-upaya itu dapat diterapkan baik jika toko online Anda tidak terdaftar sebagai peserta harbolnas atau Anda terdaftar namun toko online Anda jauh lebih kecil dari Tokopedia, Bukalapak, atau Lazada. Usaha tersebut adalah sebagai berikut:

1. Tulis blog tentang produk, promo, dan layanan selama Harbolnas 2016

Blog saat ini menjadi satu hal yang penting untuk mempromosikan produk maupun usaha Anda. Meski artikel yang terbit tidak melulu soal produk, namun blog menjadi tempat untuk memberi edukasi pada konsumen dan memberi informasi relevan terkait usaha Anda.

Pikirkan kata kunci yang akan membantu Anda menonjol dan muncul di halaman depan Google. Jenis produk Anda, ‘Harbolnas 2016’, ‘Hari Belanja Online Nasional’ dapat menjadi pilihan kata kunci. Sebagai contoh, kata kunci ‘Harbolnas’ selalu menanjak menjelang Hari-H.

Tulislah blog yang panjangnya lebih dari 300 kata. Jika Anda bisa bermain dengan kata atau menulis dengan cara bertutur, Anda punya kemungkinan besar untuk untuk menarik pembaca dan mendapat banyak share. Peran blog dalam promo tidak bisa dipinggirkan. Saat ini meski penetrasi internet di Indonesia masih 40 persen, namun jika diterjemahkan dalam bentuk angka, artinya ada sekitar 100 juta pengguna internet di Indonesia.

Mendekati Harbolnas pada 12 Desember 2016, tingkat pencarian terkait belanja online bakal meningkat pesat. Apalagi tanggal 12 Desember merupakan hari libur nasional (Maulid Nabi Muhammad), banyak pengguna yang bersantai sambil mencari produk yang sesuai dengan selera.

2. Pastikan situs Anda resposif dan bersahabat dengan pengguna telepon pintar (smartphone)

Dari sekitar 100 juta pengguna internet di Indonesia, 65 juta di antaranya mengakses internet dari telepon pintar. Anda harus mempertimbangkan hal ini karena jika website tidak nyaman diakses lewat telepon genggam, maka konsumen tidak tertarik bahkan untuk sekedar melihat produk yang Anda tawarkan. Jika hal itu yang terjadi, maka tujuan anda menikmati penghasilan di Harbolnas 2016 akan sulit terwujud.

3. Jangan lupakan infrastruktur, cermati kapasitas hosting website Anda

Hal ini mungkin tidak masuk dalam ranah pemasaran konten, namun Anda tidak bisa menyepelekan hal ini. Anda tidak pernah tahu bagaimana animo masyarakat terhadap produk Anda di Harbolnas 2016. Meski Anda hanya toko online kelas UKM, bukan tidak mungkin kunjungan ke toko Anda meningkat pesat pada Harbolnas.

Kekhawatiran utama jika website mengalami lonjakan kunjungan adalah menurunnya kinerja situs yang berujung pada macetnya server. Akibatnya situs Anda tidak dapat diakses. Butuh waktu yang cukup lama untuk membenahi hal ini, namun Anda sudah banyak kehilangan kesempatan karena pengunjung yang tidak bisa masuk kini mencari produk yang sama di tempat lain.

Pastikan kapasitas bandwidth server website Anda. Jika Anda memiliki cukup dana, investasikanlah untuk meng-upgrade bandwidth server menjadi tak terhingga. Beberapa penyedia seperti Hostinger, Niagahoster. atau Qword menyediakan layanan sepert itu. Jika Anda menginginkannya, costumer service mereka akan memberikan bantuan. Anda dapat menguji kemampuan server dengan memancing pengunjung dengan tawaran kupon Harbolnas maupun pemesanan (pre order).

4. Promo, promo, dan promokan

Blog sudah jadi, diskon sudah dicantumkan. Kini Anda mempromosikan produk dan promo tersebut. Gunakan seluruh saluran media sosial yang Anda atau toko Anda miliki untuk mempromosikannya. Masuk ke forum, dan kabarkan kepada pelanggan lama anda. Iklankan lewat grafis maupun video agar peluang mendapatkan konsumen baru lebih tinggi.

Satu hal yang bisa dipertimbangkan adalah menggunakan iklan. Salah satu favorit saya adalah iklan facebook. Mengingat pengguna Facebook di Indonesia sangat besar, maka media sosial itu akan menampilkan iklan ke target pasar sesuai yang Anda inginkan. Iklan Facebook jauh lebih ringan dan efektif ketimbang Google atau Twitter. Hal yang perlu Anda ingat adalah gunakan disain gambar feature yang menarik pengguna Facebook untuk meng-klik tautan yang iklankan.

5. Jangan lupa senjata pamungkas… EMAIL

Oke, ini terdengar jadul. Tapi di bidang pemasaran internet maupun konten, email tetap menjadi ujung tombak pemasaran. Kirimkan informasi soal blog, promo, cerita menjelang Harbolnas. Ingatkan mereka bahwa hitungan mundur menuju 12 Desember semakin dekat.

Email merupakan daftar pengunjung yang bersedia mendapatkan newsletter maupun info dari Anda. Mereka juga ada yang membeli produk Anda di website. Karena itu, Anda perlu memberikan perhatian khusus melalui email. Promosi melalui surat elektronik berbeda dengan sosial media. Di sosmed, kita menyampaikan kepada pengguna secara terbuka dan umum.

Meski usianya lebih tua ketimbang sosmed, email masih bertahan dan tetap digunakan oleh pengguna internet di seluruh dunia. Lagipula, tidak semua orang menggunakan media sosial. Cobalah cek, pasti ada saja teman Anda yang memutuskan berhenti menggunakan sosial media tertentu. Email lebih pribadi dan intim. Strategi penulisannya pun berbeda dibanding blog maupun media sosial.

Ajakan yang menarik melalui email dapat mendorong pelanggan untuk melakukan aksi pembelian. Satu hal yang perlu Anda perhatikan adalah menjelang Harbolnas, Anda jangan terus-menerus memberondong pelanggan dengan promo dan info produk Anda.

Seperti halnya blog, Anda perlu memberikan tips melalui email. Tips seperti bagaimana memilih toko online saat Harbolnas, mengelola anggaran belanja, atau menghindari penipuan bisa menambah pengetahuan Lebih baik jika tips atau informasi yang disampaikan melalui email hanya khusus untuk penerima newsletter dan tidak Anda tulis di blog.

 ****

Lima hal di atas merupakan beberapa saran konten yang dapat Anda gunakan menjelang Harbolnas 2016 12-14 Desember 2016. Jika Anda memiliki toko online dan ingin mendapat bagian dari tansaksi triliunan rupiah pada tiga hari itu, maka Anda harus berupaya agar strategi pemasaran yang Anda susun dapat diterapkan secara maksimal.

Ingat, jika Anda bukan toko online raksasa artinya jumlah pengunjung tidak akan menyamai misalnya Tokopedia, Bukalapak, atau Lazada. Jadi, Anda tidak hanya bergantung pada promosi di dalam situs. Anda harus menarik konsumen baru lewat strategi pemasaran konten (content marketing) yang tepat sasaran. Selain itu salah satu elemen utama dalam pemasaran konten adalah penulisan copy atau copywriting.

Bacaan terkait:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun