Mohon tunggu...
HADI PURWADI
HADI PURWADI Mohon Tunggu... -

saya bukan siapa-siapa -- sebutir debu di alam semesta.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maaf, Tuhan Sedang Masuk Angin

30 Desember 2011   12:01 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:34 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Sama sekali tidak yang mulia".

Tuhan tersenyum.

"Baik kalau begitu. Silakan teruskan laporan selengkapnya."

Mat jibril kembali menghela napas. "Sepanjang hari ini tidak satupun manusia menghunjukkan doa. Kami mencatat hari ini  terjadi penghematan penggunaan air bersih lebih dari 1 milyard galon. Penghematan lilin, dupa, kemenyan dan hio yang batal dibakar lebih dari 1 milyard batang. Total kalau dirupiahkan terjadi penghematan lebih dari 1 Triliun  rupiah. Ini belum termasuk penghematan listrik untuk pengeras suara, lampu penerangan, AC atau kipas angin. Juga belum termasuk penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor menuju tempat ibadah. Hari ini juga untuk pertama kalinya udara di bumi terdeteksi paling segar dan bersih sepanjang sejarah."

Tuhan tersenyum. "Teruskan.."

"Gara-gara yang mulia masuk angin, terjadi penurunan kejahatan yang significant. Sepanjang hari ini terjadi penurunan kasus pencurian sebanyak 3 juta kasus. Luar biasa yang mulia."

"Wah bagus sekali. Banyak sekali pencuri yang bertobat hari ini Ya?"

"Ohh... bukan begitu, yang mulia. Hari ini tidak ada yang sembahyang di Masjid, jadi tidak ada kasus pencurian sandal. Jika sepasang sandal yang biasanya hilang seharga 30 ribu rupiah, kali 3 juta kasus, hari ini kita berhasil mencegah kerugian sebesar ... sebesar.... maaf,  saya lupa bawa kalkulator yang mulia. Silakan dihitung sendiri yang jelas nilainya luar biasa besar yang mulia."

Tuhan kembali tersenyum. "Ada lagi?"

"Ada yang mulia, dan ini yang paling menggembirakan."

"Apa itu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun