Mohon tunggu...
Ekstrimis Tengah
Ekstrimis Tengah Mohon Tunggu... -

Menulis satu tahun cahaya sekali... \r\nKecuali menabrak objek yang menarik...

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Album Perdana Virzha : "Satu"- Sebuah Kolase Rasa, Kisah, & Jiwa

18 Maret 2015   11:43 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:29 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14265673391039749428
14265673391039749428


6. Satu Bintang

Beberapa kali saat saya mendengarkan album Satu, hujan deras di luar dan Satu Bintang membuat saya merindukan matahari. Lagu ini seperti memberi secercah harapan kalau musim liburan akan segera tiba, dan suara Virzha seakan menghangatkan, memberi liburan kecil kepada saya di tengah kemacetan.  Ada sedikit gelayut manja pada musiknya mengingatkan saya pada Jaded dari Aerosmith.  Sedikit hentakan ala Queen di tengah sesi intrumental. Semua bagian menyenangkan, sedikit nakal, seksi, namun hangat. Yah, seperti Virzha.

7. Rasaku

Seperti yang saya sebut di awal, album Satu semacam rekam jejak, dan musik di lagu Rasaku ini dibuat seperti punya tujuannya sendiri.  Mengingatkan penonton Indonesian Idol pada awal kemunculan Virzha yang fenomenal dengan satu juta penonton di Youtube dalam 1-2 minggu saat membawakan Somebody That I Use To Know dari Gotye. Penampilan itu pula yang membuat saya masih ada di sini dan akhirnya menulis setelah bertahun-tahun absen (terima kasih untuk itu). Warna itu kembali dituangkan dalam Rasaku. Menurut saya dari semua melodi yang diciptakan Virzha dalam album, Rasaku punya dinamika yang unik. Namun entah di tengah saya merasa seperti ada dua tema dalam kolase ini yang membelah, bahkan tiga, dan saya menikmatinya per bagian, tidak sebagai satu buah lagu yang utuh. Sebetulnya ada bagian penghubung di tengah sebelum sampai di bagian ulangan (refrain), namun bagian itu menonjol sendiri juga, saya suka suara gitar psikadeliknya. Saya sangat menghargai semua bentuk eksperimen sekalipun selalu ada resiko, banyak ornamen yang ingin dicoba di sini. Saya sendiri sangat menikmati tiap detailnya sendiri-sendiri. Di awal ada rasa Gotye, juga Beatles dalam Strawberry Fields, tapi gitarnya sedikit funk. Terutama di bagian ulangan, sedikit rasa Temper Trap, ditandai gebukan drum lalu tarikan gitar dan vokal Virzha seakan satu dipimpin drum yang elegan. Saya baru menangkap ucapannya mengenai Peter Cetera sebagai salah seorang idolanya yang memberi pengaruh besar, ada semacam liukan yang sama di ujung tarikan vokalnya, seretan-seretannya, yang jujur saya lebih suka dilakukan pada jenis suara Virzha ketimbang Peter Cetera.

14265677241625043243
14265677241625043243

8. Hati kecil

Ada apa dengan lagu yang satu ini? Awalnya hampir tidak terdeteksi dan jadi lagu yang paling sulit saya ingat, tiba-tiba belakangan dalam satu putaran CD saya bisa mengulang-ulangnya terus hingga 3-4 kali? Maaf, ini sangat pribadi (anda boleh lewatkan). Bila lagu Satu Bintang mengingatkan akan kerinduan saya pada musim liburan,  maka di Hati Kecil ini bahkan saya sudah berada dalam ‘liburan’… Sebuah musik berlibur, dimana saya akan langsung berlari menyambar bodyboard ke pantai,  berdebur bersama ombak,  kira-kira  jam 4.30 sore, matahari,  pasir,  punggung yang terbakar… Saatnya untuk terserap pada apapun…! Hanya lewat lagu yang terkesan ‘biasa’, polos, yang paling tidak diminati dalam jajak pendapat penggemar, dan lagu yang konon kata beberapa orang terkesan pasaran (untung saya jarang denger lagu sekarang)... Sekilas seperti umumnya lagu cinta, dan detilnya pun tak ada yang spesial seperti di lagu-lagu lain, namun semuanya seperti selaras di hati.  Mungkin seperti cinta, sederhana dan manusialah yang rumit, mengobrak-abrik apa yang saya pikir saya tau, apa yang jelek dan yang bagus, apa layak dan tidak layak, bahwa kadang apa yang saya butuhkan bukanlah komposisi orisinil, rumit, dengan lirik-lirik puitis, sarat makna nan tersirat, dan sebagainya… Musik adalah fenomena intuisi pribadi. Seperti ada pecahan kecil jiwa yang terwakili di sini… Mungkin saya akan diomeli orang, tapi entah hangat yang saya rasakan seperti dalam ‘Love Thing’ Joe Satriani, atau The Game of Love dimana saya pernah bermimpi menjadi Michelle Branch berduet dengan Santana? Tidak ada satupun bagian dari lagu Hati Kecil yang mirip dengan yang saya sebutkan. Melodi dan liriknya sangat manis biasanya bukan favorit saya, tapi lagi-lagi sukaa sekali suara Virzha yang tidak membuatnya jadi ‘menye-menye’. Buat saya ini sangat Virzha. Tapi di saat yang sama ini membuat saya lupa Virzha. Ada satu momen dimana bagian selingan musiknya yang cukup panjang, memunculkan bayangan fase-fase hidup, nostalgia tamasya keluarga di masa kecil, bulan madu yang manis, seorang bayi mungil di pangkuan… Bunyi dawai gitarnya yang mengawang-awang (apa istilahnya?), tempo drumnya tak kuasa memacu saya keluar ruang waktu, menuju ruang terbuka, sebuah panorama terbentang dengan gunung, rumput, pantai di sisi lainnya… Dan menuju akhir suara Virzha muncul kembali, berbisik lalu disambut biola, dan kembali menggelora… Lapisan suara vokal seakan lepas satu-satu dari permukaan, menggema… “Hati kecilku berkata, kaulah yang kutuju…” Seandainya Virzha bilang kalau semua lagu yang dipilihnya mengingatkannya pada Yang Esa, maka lagu inilah yang membuat saya mendekat. Terima kasih, telah memilih lagu ini dari sekian banyak lagu dan mengintepretasikannya sedemikian rupa… Dan untuk Risky Ares, saya sungguh berhutang atas fenomena ganjil yang ditimbulkan aransemen lagu ini, bagaimana anda bisa membuat semua ini sedemikian selaras?? Lagu ini ciptaan Irland Ares (saya pikir dia adik atau kakak dari Risky Ares, ternyata nama belakang itu adalah band! Maaf, haha…), saya suka judulnya : Hati Kecil. Dan apabila sebuah lagu telah mampu memunculkan masa lalu, masa kini dan visi ke depan, setidaknya untuk seseorang, buat saya tercapai sudah tujuan musikalitasnya. Amin.

9. Kamu Cantik Hari Ini

Sekali lagi, selera sangatlah pribadi. Sebagai seorang penulis suka-suka, saya memiliki kelemahan. Bahwa saya hanya bisa menulis  sesuatu yang saya cintai. Dan maaf sebesar-besarnya, Virzha, lagu Kamu Cantik Hari Ini tidak membuat saya ingin menulis apapun, setidaknya saat ini. Sungguh saya berharap bisa kualat atas kata-kata sendiri. Semoga yang lain bisa mengisi bagian ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun