Kata Anda: “Ketika ada tetangga yang berbeda mengapa saya harus ke sana?” Betul, Anda memiliki akses kesana – tetapi Anda tidak menginginkannya. Lagi pula, begitu Anda merasa, tak ada sesuatu yang penting yang bermanfaat bagi Anda disana!
Efek pengkotakan ini semakin hebat karena pesan-pesan disalurkan melalui kanal media sosial yang instan. Kita pun cenderung memilih dan mem-follow apa yang sesuai dengan preferensi kita.
Ini belum termasuk jika kitamemperhitungkan bagaimana piranti lunak yang membentuk dunia virtual kita dibuat. Mesin pencari dibangun oleh kumpulan algoritma tertentu.Pembuatnya adalah manusia. Adalah hal yang manusiawi jika para insinyur yang membangun sistem algoritma itu dipengaruhi oleh prasangka tersembunyi – meski mungkin itu bukan hal yang disengaja.
Kabar baiknya, seperti laiknya diwilayah sosio-kultural-demografik yang nyata, kita bisa menghilangkan pagar dan batas tersebut dengan mengembalikan dunia digital seperti yang seharusnya. Kata anak saya: “Yah, jika berselancar ke banyak situs yang memuat berbagai pandangan, mata kita pun jadi terbuka. Batasan-batasan kita pun jadi berkurang.”
Anak saya benar. Jika di dunia nyata kita memerlukan “silaturahim sosial”, maka di dunia maya kita pun membutuhkan “silaturahim digital”.