Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Pisang Tergenang, Kudapan Nikmat Menceriakan Keluarga Tercinta

17 Februari 2021   18:07 Diperbarui: 18 Februari 2021   04:05 667
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sajian Pisang Tergenang siap disajikan bersama keluarga | Dokpri

Selamat berjumpa kembali. Beberapa hari ini di sela kesibukan mengajar secara daring, saya masih menyempatkan diri untuk mengeksekusi bahan-bahan yang terdapat di kulkas. Walaupun sebenarnya isi kulkas tidak lah seberapa jumlahnya, karena saya memang belanja hanya seperlunya saja.

Daripada banyak belanja, apalagi bahan-bahan yang tidak tahan lama, dikhawatirkan akan membusuk seperti sayur mayur dan buah-buahan, bila tidak segera dimasak meskipun dimasukkan ke dalam kulkas. Sayang bukan?

Yang saya eksekusi adalah buah pisang. Kenapa harus pisang? Alasannya adalah kebetulan saya membeli 2 sisir pisang talas masih setengah matang yang lumayan murah harganya dari seorang kakek penjual buah keliling. Saya sengaja membeli pisang 2 sisir dan tanpa menawar harganya lagi. Hitung-hitung pula bisa bantu menghabiskan jualan sang kakek.

Pisang-pisang itu selain disuguhkan sebagai pelengkap makan keluarga, juga dibikin kue seperti roti pisang dan lempeng. Walaupun pisang sudah digunakan untuk hidangan pelengkap makan dan juga dibikin kue, tetap saja masih meninggalkan sisa pisang yang cukup banyak.

Mengingat pisang itu termasuk buah yang tidak bisa bertahan lama, yang mengakibatkan terlalu masak, sehingga kalau dimakan pun juga seakan tidak nikmat lagi. Jadi, saya pun berpikir kembali mau dibikin apa lagi ya?

Saya coba menanyakan ke anak-anak apakah mereka mau pisang goreng? Ternyata mereka kompak menggelengkan kepala tanda tidak ingin. Hem, saya berpikir lagi. Alhamdulillah tiba-tiba saja muncul ide bagaimana pisang itu disajikan secara bersaos.

"Pisang bersaos?" anak-anak pada terkejut.

"Apa ibu bisa?" tanya anak saya yang ketiga.

"Insya Allah, kita coba saja ya?" bujuk saya.

Sebagai awal percobaan, saya hanya menggunakan 3 buah pisang. Nah, sebagai saosnya, saya gunakan 1 sachet susu bubuk full cream yang dilarutkan dengan air hangat. Kemudian saya tambahkan lagi bahan lain berupa 1 sachet kental manis, dan sedikit tepung maizena.

3 buah pisang tersebut saya panggang di atas wajan yang sudah dioles tipis dengan minyak goreng. Sedangkan untuk saosnya, semua bahan dicampur dan diaduk rata. Masak di atas api sedang hingga mendidih dan mengental.

Nah, saatnya penyajian perdana. Saya tata pisang panggang, kemudian bagian atas pisang disirami saos dan diberi taburan keju beserta choco chip. Tak lupa saya jam anak-anak untuk melakukan tes rasa pada hidangan tersebut.

Menyaksikan hidangan pisang bersaos tersebut, mereka sangat gembira dan segera satu persatu mereka melakukan tes rasa. Ada rasa deg-degan juga semacam lagi ikut lomba masak saja, hehe.

"Bagaimana rasanya?" tanya saya ke mereka.

"Lumayan bu." sahut anak saya yang ketiga.

"Ada yang kurang sedikit bu, yaitu kurang gurih pada saosnya." sahut anak saya yang kedua.

"Baiklah, nanti akan ibu perbaiki lagi ya?" sahut saya.

Anak-anak memang sering saya mintakan pendapatnya tentang cita rasa makanan yang saya bikin. Hal itu pula bertujuan untuk mengajari mereka pentingnya cita rasa yang bisa diterima lidah, bukan makanan yang asal jadi saja. Walaupun bahan-bahan yang digunakan itu sederhana, namun cita rasa tetaplah diperhatikan.

Terdorong dengan rasa penasaran yang tinggi, maka di hari yang sama pula kembali saya lakukan percobaan untuk yang kedua kalinya. Jumlah bahan yang saya siapkan tetap sama dengan percobaan sebelumnya. Namun olesan wajan untuk memanggang pisang tidak lagi menggunakan minyak goreng, tapi diganti dengan margarin saja.

Untuk saosnya, saya masih menggunakan saos yang tersisa, namun saya tambahkan dengan parutan keju. Kemudian saos tadi dipanaskan sebentar bersama parutan keju hingga larut dan mendidih. Tentunya saya berharap saos kali ini akan ada rasa gurihnya .

Segera saya hidangkan kembali pisang yang sudah diberi saos dan taburan keju bersama choco chip dan popy sad. Nah, sekarang saya meminta anak-anak lagi untuk melakukan tes rasa. Walaupun sebenarnya saya sudah melakukan tes rasa pada saosnya, dan Alhamdulillah sangat nikmat.

Satu persatu anak-anak saya menyicipi hidangan pisang tersebut. Alhamdulillah, mereka semua memberi respon pendapat yang sama bahwa hidangan pisang bersaos ini sangat nikmat, pas di lidah mereka.

Anak-anak saya pun sepakat memberikan nama istimewa pada pisang bersaos ini dengan sebutan "Pisang Terendam", atau lebih kerennya di sebut "Pisang Tergenang." Saya mengangguk sambil tersenyum bahagia, dan dalam hati tak henti-hentinya bersyukur KepadaNya.

Mengingat masih tersisa sekitar 5 buah pisang, dan khawatir nanti terlalu masak, maka segera saya eksekusi kembali dengan membikin pisang tergenang kembali. Tetapi anak saya yang ketiga memberi saran supaya hidangan yang akan dibikin nanti diberikan saja ke tetangga.

Saya sangat setuju atas saran itu dan salut pada anak saya. Siapa tahu tetangga akan senang menikmatinya dan juga sebagai inspirasi buat mereka untuk membikin sendiri.

Akhirnya untuk yang ketiga kalinya di hari yang sama pula, saya buat kembali pisang tergenang. Setelah selesai, segera saya berikan ke tetangga. Walaupun awalnya ada rasa heran dengan sajian yang aneh dihadapan mereka, namun Alhamdulillah mereka sangat senang menikmatinya sekaligus bertanya bagaimana cara membikinnya.

Baiklah, mungkin pembaca juga sama perasaannya dengan tetangga saya. Dari tadi cuma membaca cerita saya saja tentang pisang tergenang. Sabar. Berikut resep olahan "Pisang Tergenang" ya, dan boleh dicopy atau dicatat.

       Bahan utama:

  • 5 buah pisang raja (saya gunakan pisang talas), buang kulitnya dan belah menjadi 2 bagian. Sisihkan
  • 1/2 sendok makan margarin

Bahan-bahan yang digunakan | Dokpri
Bahan-bahan yang digunakan | Dokpri

Bahan-bahan untuk membuat Pisang Tergenang | Dokpri
Bahan-bahan untuk membuat Pisang Tergenang | Dokpri
      Bahan saos:
  • 300 ml susu cair (saya gunakan susu full cream cair)
  • 1 sachet keju, parut dan sisihkan
  • 1 sachet kental manis
  • 3/4 sendok makan tepung maizena

       Taburan:

  • Keju parut
  • Choco chip
  • poppy sad (boleh diskip) secukupnya

        Cara membuat:

  1. Olesi wajan dengan mentega.
  2. Susun belahan pisang diatas wajan dan panggang dengan api sedang hingga sedikit kecokelatan.
    Susunan belahan pisang | Dokpri
    Susunan belahan pisang | Dokpri
  3. Balik belahan pisang, panggang sebentar. Angkat dan sisihkan.
    Belahan pisang yang sudah dibalik | Dokpri
    Belahan pisang yang sudah dibalik | Dokpri
  4. Untuk saos: Masukkan susu cair ke dalam panci. Masak dengan api sedang.Beberapa saat, masukkan lagi kental manis, parutan keju, dan tepung maizena. Aduk hingga rata. Masak sampai mendidih dan kental
    Saos yang sedang dimasak | Dokpri
    Saos yang sedang dimasak | Dokpri
  5. Tata belahan pisang di piring saji.
    Pisang disusun pada piring saji | Dokpri
    Pisang disusun pada piring saji | Dokpri
  6. Tuang saos di atas pisang hingga berbentuk pisang tergenang.
  7. Beri taburan keju parut, choco chip, serta popy sad.
  8. Siap disajikan dan dinikmati bersama keluarga tercinta.

Pisang Tergenang | Dokpri
Pisang Tergenang | Dokpri

Demikianlah resep salah satu kudapan istimewa keluarga saya. Semoga pembaca bisa memahami resep tersebut. Untuk pisang, boleh menggunakan jenis lain seperti pisang raja, pisang kepok, pisang tanduk, atau jenis lainnya sesuai selera pembaca saja. Begitu pula dengan taburan. Silahkan berkreasi dan menggunakan bahan taburan lain yang tersedia di rumah masing-masing.

Sajian Pisang Tergenang siap disajikan bersama keluarga | Dokpri
Sajian Pisang Tergenang siap disajikan bersama keluarga | Dokpri

Semoga apa yang saya tuliskan ini membawa manfaat dan tentunya besar harapan saya pembaca bisa mencoba membikinnya sendiri. Karena jika kita menikmati hasil olahan sendiri tentu akan merasa lebih puas dan nikmat. Apalagi dinikmati bersama keluarga tercinta, tentu akan membawa warna keceriaan tersendiri.

Selamat mencoba, dan semoga sukses.

(Sungai Limas, 17 Februari 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun