Jika benar begitu, mengapa perbuatan yang dilakukan orang munafik tidak berguna untuknya? Ternyata perbuatannya tidak berguna karena dalam perbuatan lahiriahnya itu tidak ada kejujuran.
Jadi dasar dari segala sesuatu adalah ucapan dan kata-kata. Saat ini kita sama sekali tak memahami makna ucapan dan kata-kata. Karena kita tidak ingin mempermasalahkan dan membuat pening kepala dengan ucapan dan kata-kata.
Bagaimanapun, ucapan adalah buah yang lahir dari pohon perbuatan. Kata-kata lahir dari perbuatan.
Terakhir! Agar lebih terang tentang ucapan, kata-kata dan perbuatan kita simak ilustrasi dalam uraian selanjutnya ini.
Seseorang yang menanam benih padi tentu saja suatu saat ia akan berharap memanen padi. Pada saat yang sama ia juga takut datangnya banjir yang menenggelamkan tanamannya. Pada saat yang sama ia juga khawatir akan serangan hama.
Sehingga tidak ada harapan tanpa adanya rasa takut. Tidak mungkin membayangkan harapan tanpa ada rasa takut. Atau sebaliknya.
Jika seseorang berharap balasan dan kebaikan, bukan tidak mungkin ia akan lebih rajin dan lebih giat melakukan pekerjaan.
Harapan menjadi sayap baginya. Semakin ingin terbang tinggi maka ia akan semakin kuat mengepakkan sayapnya.
Manusia adalah hewan berbicara. Dengan demikian manusia terdiri dari dua sisi, yaitu hewan dan wicara. Keduanya tidak dapat dipisahkan.
Jika sekarang kita telah mengetahui bahwa ucapan, kata-kata begitu mempengaruhi dan menjadi akan dari lahirnya sebuah perbuatan. Mengapa sebagian besar kita abai terhadap keluarnya ucapan dan kata-kata yang berdampak buruk bagi diri sendiri, orang sekitar dan masyarakat pada umumnya?
(Sungai Limas, 24 Januari 2021)