Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Kembali

21 Desember 2020   05:34 Diperbarui: 21 Desember 2020   05:35 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cukup lama aku bersembunyi dalam rimbunan ilalang
Tersedu di sela ranting- ranting malam
Berhari lamanya aku tenggelam di lumpur sepi dan tercabik sendu
Bila malampun hanya larut pada mimpi tak bertuan

Namun, hujan semusim datang mengajarkanku
Birunya langit dan hijau dedaunan mengingatkanku lagi
Menyadari dan mensyukuri nikmat Tuhan tak bertepi
Meski tetesan kenangan kelam masih saja menggenangi kepala, dan mengoyak batinku
Tapi Tuhan tak pernah pergi meninggalkanku

Mentari muncul terangi bilik hatiku
Bangunkan nuraniku yang lama tertidur
Deburan ombak basahi kembali hati yang gersang
Sekelompok camar mengajakku
Menyadari diri yang lemah
Tak ada kekuatan selain kuasaNya

Aku kembali kawan
Dengan semangat baru
Menyusun jejak-jejak kebahagian
Dengan petunjukNya
Kita kembali punguti butiran-butiran kasih SayangNya
Dengan iman dan persaudaraan

(Sungai Limas, 21 Desember 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun