Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Saat-saat Dipermalukan

30 Mei 2020   05:19 Diperbarui: 30 Mei 2020   05:15 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Saat-saat Dipermalukan

Lewat perantara
Ia merambat melalui tutur kata
Aku dapat melihat dan menyapa
Kamu juga
Namun, kita hanya mampu menerka

Kita sering mencari
Apalagi untuk diri sendiri
Bahkan hampir tak pernah menemui
Enggan sedang menyerang dalam sembunyi

Seperti air laut
Datang lewat perantaraan hujan
Tak akan beriak
Dan bergelombang
Selain angin yang menghantam

Saat diterjang badai
Perantara melepaskan diri
Maka tampillah satu persatu ke permukaan
Dalam bentuk keaslian

Cermin pun mampu kita palsukan
Namun,
Dalam kesendirian
Ia hadir dalam bentuk melepaskan baju dan kebesaran
Saat itulah kita dipermalukan!

(Sungai Limas, 30 Mei 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun