Saat-saat Dipermalukan
Lewat perantara
Ia merambat melalui tutur kata
Aku dapat melihat dan menyapa
Kamu juga
Namun, kita hanya mampu menerka
Kita sering mencari
Apalagi untuk diri sendiri
Bahkan hampir tak pernah menemui
Enggan sedang menyerang dalam sembunyi
Seperti air laut
Datang lewat perantaraan hujan
Tak akan beriak
Dan bergelombang
Selain angin yang menghantam
Saat diterjang badai
Perantara melepaskan diri
Maka tampillah satu persatu ke permukaan
Dalam bentuk keaslian
Cermin pun mampu kita palsukan
Namun,
Dalam kesendirian
Ia hadir dalam bentuk melepaskan baju dan kebesaran
Saat itulah kita dipermalukan!
(Sungai Limas, 30 Mei 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H