Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Puisi | Ramadan Sepenggal

29 April 2020   19:13 Diperbarui: 29 April 2020   19:08 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadhan tahun ini
Sungguh terasa beda
Ramadhan dikepung pandemi Corona
Sungguh menyesakkan sukma

Bagaimana tidak?
Cermin pagi hanya pantulkan bayang semu
Melati tak lagi wangi memenuhi rongga penciuman
Sang surya bermuram durja
Aroma malam menyebar sunyi pekat
Hanya jangkrik yang masih bisa pecahkan keheningan

Ramadhan di tengah pandemi
Hanya sisa Ramadhan dalam sepenggal
Riuh bocah-bocah tak lagi penuhi masjid
Senyum sapa disalaman penghujung shalat berjamaah
Sudah kian tak terdengar
Hanya bisa pasrah

Kucoba bernegosiasi pada malam menjemput
Bersimpuh luruh menghiba pinta
Hanyut dalam buncah rindu tiada tara
Segenap pinta kembalikan lagi kebersamaan
Kehangatan bersama kembali didamba

Ramadhan terasa sepenggal,
Bagaimana tidak?
Gemuruh takbir tak lagi menggema menyentuh sukma
Tak terdengar lagi lantunan kitab suci mengalir di balik pengeras suara
Sunyi
Senyap
Merenggut syahdunya malam Ramadhan

Meski terasa Ramadhan terasa sepenggal
Namun aroma pandemi tercium akan pudar
Yakin ujian berat ini akan berlalu
Tetap bersabar, syukur, dan patuhi segenap protokol

(Sungai Limas, 29 April 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun