Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kontemplasi, Pemberontakan, dan Jati Diri

17 April 2020   23:35 Diperbarui: 17 April 2020   23:39 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels Foto stok gratis tentang hitam & putih, hitam dan putih, hitam putih


Kontemplasi, Pemberontakan, dan Jati Diri


Dua orang
Aku lihat sedang berdiri berhadapan
Keduanya sedang menatap ke depan
Pakaian hitam, aku misalkan sebagai watak kejahatan
Pakaian putih menjadi sebaliknya
Ketika hitam dan putih jadi timbangan
Neraca lengan kanan, putih berdiam
Di kiri, hitam berdiri

Dalam panjang langkah yang sama
Dua jarak saling menjauhi
Semakin panjang dan semakin menjauh

Dalam berat yang sama
Semakin berat
Semakin setimbang
Neraca lurus tak miring ke kiri, ke kanan

Bisakah mereka berjalan beriringan?
Sebuah pemberontakan telah dilakukan
Hitam putih menjadi teman
Setimbangkah?
Semakin mendekatkah?
Dalam pemberontakan bisa saja terjadi
Jati diri pasti akan mengingkari

Sedih dan senang bersamaan
Sakit dan nyaman beriringan
Cinta dan benci berbaur jadi satu
Ketenangan berkelindan dengan kegundahan
Hanya pemberontak yang mampu melakukan

Pernahkah kita saksikan,
Berhasilnya sebuah pemberontakan?
Hanya kesengsaraan
Korban
Menyisakan kesedihan
Dendam tak berkesudahan

Waktunya kontemplasi
Kembali
Jati diri
Memilih,
Jadi hitam,
Jadi putih,
Atau jadi pemberontak?
Kita sedang memilih takdir kita sendiri

(Sungai Limas, 17 April 2020)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun