Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Detik-detik Menjelang Malam yang Pergi

12 April 2020   17:45 Diperbarui: 12 April 2020   17:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: islamkafah.com


Detik-detik Menjelang Malam yang Pergi

Gerimis sejak siang
Tak juga berhenti
Membasahi bumi
Dengan gagah berani
Sepertinya ia tak ingin berhenti

Ia mindik-mindik membuka pintu
Kakinya basah
Oleh air hujan
Tanpa salam
Tanpa selamat datang
Beranjak masuk dengan keyakinan

Sebentar kemudian berteriak
Aku lebih suka menyebutnya melantunkan
Setelahnya,
Ia menoleh ke kiri dan ke kanan
Tak ada sesiapa
Ia menoleh ke belakang
Siapa tau ada yang masih tertinggal
Di pelataran

Bersama malam
Dalam kesendirian
Dinanti malam dengan penuh sayang
Tak beranjak sama sekali

Kepalanya tertunduk menutup bumi
Lama sekali
Sambil menanti malam pergi
Ia tak beringsut sama sekali

Hingga akhirnya ia berdiri
Mempersilakan pagi jadi pengganti
Mengabdi pada Ilahi

(Sungai Limas, 12 April 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun