Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Pada Titik Nadir

11 April 2020   09:18 Diperbarui: 11 April 2020   15:09 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WinEveryGame Nadir - Meaning, Usage, Examples - WinEveryGame Lexicon


Pada Titik Nadir

Aku tidak sedang membandingkan
Air di atas tungku dalam api panas membakar
Berada pada cakrawala
Sebelum malam tiba
Kita hanya mampu mengira
Temperatur hati manusia

Atau besarnya gelombang samudera
Nadir terombang-ambing di tengahnya
Sementara kompas ditangan
Bingung mencari arah pulang
Di belakang kemudi
Nakhoda memandang langit
Cakrawala berada bergesar pada tempatnya

"Kita sedang mengalami nadir. Kita sedang tersesat."

Rasi bintang berubah
Posisi daratan entah
Waterwordl jangan lagi terjadi

Saat-saat genting
Titik nadir
Bukan air yang sedang mendidih
Bukan tersesat di tengah samudera tanpa arah
Kita sedang berdiri
Dalam ruang sepi
Seorang diri
Jarak-jarak jadi kendai

Kunang-kunang pun mampu menjadi matahari
Lilin kecil dalam temaram cahaya adalah lentera
Bagi hati yang gundah gulana

Aku hanya bercerita
Bagaimana kini semua jadi berbeda

(Sungai Limas, 11 April 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun