Malam yang Mulai Mengutuk Dirinya
Gerimis tak ada habisnya
Deras sesekali membasahi arena
Enaknya di mana?
Sendiri dengan sepinya
Kelam dengan kebisuan
Waktu mengapa berjalan teramat panjang?
Harusnya sudah aku tinggalkan
Biarkan mereka dengan kesenangan
Dengan kesakitan
Apa peduliku?
Toh aku tak mampu memberikan
Kesenangan atau kesedihan
Dalam diam
Malam mencoba mencari perhatian
Bulan sudah tenggelam
Matahari baru ada esok pagi
Gelombang asyik dengan keriuhannya sendiri
Aku harus bagaimana?
Malam mencoba menhgelar tikar
Siapa tau ada yang tersesat dan kelelahan setelah ini
Biarlah malam ini
Aku ada yang menemani
(Sungai Limas, 9 April 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H