Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Balik Meja

8 April 2020   19:17 Diperbarui: 8 April 2020   19:23 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Liputan6.com | Hal Tabu di Balik Meja Makan dari Berbagai Negara - Lifestyle ...


Di Balik Meja


Setiap hari Chef bekerja di balik meja
Menyajikan hidangan selezat-lezatnya
Semakin bersemangat
Semakin berkurang pembelinya

Chef kemudian berfikir,
Apa yang salah dengan masakannya?
Aku telah meracik bumbu seperti biasa
Semakin hari masakanku
Semakin istimewa
Variasi menu juga sudah aku buat beraneka
Salahku apa?

Chef lupa
Ia berada di balik meja
Ada pelayan yang mengantar makanannya
Pada pelanggan di depan meja
Ada kasir ujung yang menerima uangnya

Ada lampu temaram berwarna-warna
Ada yang menggugah selera
Ada yang membuat hilang napsu makannya
Ada asap yang masuk ke lobang hidung pelanggan
Ada segala alasan yang chef tak kuasa melakulan

Apalah daya,
Chef hanya bekerja di balik meja

Apa aku berhenti saja, pikir chef
Namaku akan lenyap bersama kepergianku
Karirku musnah bersama hati yang resah

Siapa pemilik resto ini?
Chefkah?
Kasirkah?
Pelayankah?
Mereka semua menggelengkan kepala
Lantas siapa sebenarnya pemilik yang mampu mengubah semua?

Kita, kata pelanggan yang biasa mampir setiap harinya

(Sungai Limas, 8 April 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun