Di Balik Meja
Setiap hari Chef bekerja di balik meja
Menyajikan hidangan selezat-lezatnya
Semakin bersemangat
Semakin berkurang pembelinya
Chef kemudian berfikir,
Apa yang salah dengan masakannya?
Aku telah meracik bumbu seperti biasa
Semakin hari masakanku
Semakin istimewa
Variasi menu juga sudah aku buat beraneka
Salahku apa?
Chef lupa
Ia berada di balik meja
Ada pelayan yang mengantar makanannya
Pada pelanggan di depan meja
Ada kasir ujung yang menerima uangnya
Ada lampu temaram berwarna-warna
Ada yang menggugah selera
Ada yang membuat hilang napsu makannya
Ada asap yang masuk ke lobang hidung pelanggan
Ada segala alasan yang chef tak kuasa melakulan
Apalah daya,
Chef hanya bekerja di balik meja
Apa aku berhenti saja, pikir chef
Namaku akan lenyap bersama kepergianku
Karirku musnah bersama hati yang resah
Siapa pemilik resto ini?
Chefkah?
Kasirkah?
Pelayankah?
Mereka semua menggelengkan kepala
Lantas siapa sebenarnya pemilik yang mampu mengubah semua?
Kita, kata pelanggan yang biasa mampir setiap harinya
(Sungai Limas, 8 April 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H