Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dalam Cobek Rujak Cingur

6 April 2020   12:46 Diperbarui: 6 April 2020   13:07 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam Cobek Rujak Cingur

Telah keluar satu persatu
Kotak hitam membuka terpaksa
Kondisi saat ini memaksa kita
Kembali mencari catatan sejarah tersisa

Dari mulut pandir
Dongeng jadi sejarah yang berganti baju
Dengan bumbu-bumbu
Layaknya rujak cingur
Kurang pedas ditambah cabe
Kurang asin ditambah garam

Lupa keseimbangan
Adalah rasa sepadan

Dalam cobek rujak
Sejarah diuleg
Tak lagi bisa dibedakan
Cabai, garam, terasi, bawang putih
Hilang jati diri

Kemudiannya
Sambil berkeringat kita nikmati
Dan sepertinya benar-benar nikmat

(Sungai Limas, 6 April 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun