Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Orang-orang yang Kalah

22 Maret 2020   08:11 Diperbarui: 22 Maret 2020   08:19 325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


"Sudah kayakah kalian sekarang," kata pengemis sambil meringis
Tak ada lagi pengetuk pintu
Tadahkan tangan sambil mengiba
Punguti receh

Pekarangan kami hilang canda
Bunga-bunga layu
Beberapa waktu aku sering menggerutu
Banyak bunga mati terinjak kaki
Kini tiada lagi

Kalah dan menang

Mekarkah bungamu sekarang?
Sisa makanan bingung tak ada tempat pemberian
Semut dan lalat pun enggan
Mau dibuang sayang
Disimpan dan dimakan
Perut kami sudah terlalu kenyang

Tinggal harapan
Tinggal kekayaan
Yang lain tak kebagian
"Kau akan puas, Tuan. Nikmatilah sebelum waktumu habis memikirkan kesakitan-kesakitan."

(Sungai Limas, 22 Maret 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun