"Sudah kayakah kalian sekarang," kata pengemis sambil meringis
Tak ada lagi pengetuk pintu
Tadahkan tangan sambil mengiba
Punguti receh
Pekarangan kami hilang canda
Bunga-bunga layu
Beberapa waktu aku sering menggerutu
Banyak bunga mati terinjak kaki
Kini tiada lagi
Kalah dan menang
Mekarkah bungamu sekarang?
Sisa makanan bingung tak ada tempat pemberian
Semut dan lalat pun enggan
Mau dibuang sayang
Disimpan dan dimakan
Perut kami sudah terlalu kenyang
Tinggal harapan
Tinggal kekayaan
Yang lain tak kebagian
"Kau akan puas, Tuan. Nikmatilah sebelum waktumu habis memikirkan kesakitan-kesakitan."
(Sungai Limas, 22 Maret 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H