Saya setengah tersenyum ketika lewat di beberapa area tempat tinggal saya. Ada aksi bersih-bersih fasilitas umum untuk cegah tangkal virus corona. Bukankah bersih-bersih semacam itu untuk melenyapkan sampah tempat sarang nyamuk demam berdara?
Bukan soal aksinya yang salah. Aksi bersih-bersih fasilitas umum memang layak dilakukan agar penyebaran nyamuk demam berdarah dicegah dan ditangkal dengan cara melenyapkan sarang nyamuknya.
Kalau kemudian dikaitkan ketika merebak berita tentang cegah tangkal covid-19 kemudian dikaitkan bahwa bersih-bersih fasilitas umum adalah untuk cegah tangkal penyebaran virus corona.
Padahal kita tahu, covid-19 menular dan menyebar lewat kontak fisik dengan orang penderita baik melalui bersin, dahak ketika batuk, dan jabat tangan. Sepertinya tak ada hubungan dengan bersih-bersih fasilitas umum.
Kesalahan pehaman tentang penyebaran covid-19 inilah yang lagi marak ada di sebagian besar masyarakat kita. Akhirnya salah langkah mengambil tindakan cegah tangkal. Perlunya pengetahuan yang benar tentang covid-19 memang sudah layak untuk dicermati sedemikian rupa.
Seperti dilansir kanalkaltim.com, Dalam rangka pencegahan dan tangkal sebaran Virus Corona (COVID -- 19) di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara, Polres HSU menggelar aksi bersih-bersih fasilitas umum bersama stakeholder dan masyarakat, Sabtu (14/3/2020).
Dengan tidak berniat merendahkan atau menjelekkan. Kebersihan memang salah satu syarat untuk mampu cegah tangkal penyebaran covid-19, namun bukan bersih-bersih itu yang dimaksud.
Masih dari kanalkamilantan.com, Kompol Irwan mengatakan, Polres HSU beserta jajaran polsek melaksanakan aksi bersih -- bersih secara masif. Baik di lingkungan Mako, Asrama, dan lokasi pelayanan publik seperti Rumah Sakit Pembelah Batung dan lainnya.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menggelorakan kebersihan dilingkungan masyarakat sekaligus kita mengantisipasi mewabahnya Virus Corona sesuai dengan petunjuk pimpinan," ujar Kompol Irwan.
Memberikan informasi yang benar kepada masyarakat awam.memang manjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Demikian juga seperti pesan yang disampaikan pak Jokowi, bahwa penentuan status di daerahnya terkait covid-19 ditentukan oleh masing-masing daerah.
Sekali lagi dengan tidak bermaksud ingin mendebat atau ingin melecehkan apa yang telah dilakukan. Aksi bersih-bersih memang sangat bagus jika sering-sering dilakukan. Namun untuk memberikan pemberitaan kepada masyarakat awam maka sebaiknya memberikan informasi yang benar.
Jangan sampai kemudian masyarakat mengira bahwa penyebaran covid-19 dapat dilakukan cegah tangkal dengan bersih-bersih fasilitas umum, bersih-bersih selokan, bersih-bersih dari sampah yang berserakan.
Mengingat banyaknya hoaks terkait covid-19 yang beredar di media sosial sudah selayaknya kepada daerah dan jajarannya membagikan selebaran resmi kepada masyarakat di wilayahnya lewat camat, kepala desa dan RT yang kemudian tempelkan di tempat-tempat strategis terkait cegah tangkal yang benar guna antisipasi covid-19.
Informasi yang resmi dan benar memang sangat dinantikan masyarakat. Semoga dapat dibaca dan disampaikan kepada kepala daerah di kabupaten/kota masing-masing. Terutama di Kabupaten Hulu Sungai Utara (Amuntai).***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H