Aku tak pernah membenci malam
Bagiku malam identik dengan kesepian
Seharusnya datangnya malam kusambut dengan kegembiraan
Bahwa ketika malam waktu beristirahat lebih tenang
Bahwa ketika malam bercengkrama dengan keluarga lebih nyaman
Kegelapan datang ketika malam
Geliat kehidupan berkurang
Mahluk siang digantikan mahluk malam
Pemangsa dan yang dimangsa saling melakukan pertarungan
Malam menjadi semakin kejam
Gelapnya malam seolah memperlihatkan beda antara kebaikan dan kejahatan
Kesadaran dan kealpaan
Ketaatan dan pembangkangan
Kesetiaan dan pengkhianatan
Kemudian malam berubah mengerikan
Tapi apa mau dikata
Sejarah kelam berlangsung ketika malam
Pembunuhan, perkosaan, banjir bandang, kebakaran, gunung meletus, tsunami, kematian, kelahiran dan terjadi ketika malam sedang berselendang
Dan malam adalah malam
Bintang gemintang gemerlapan
Bulan indah bersinar terang
Bagi sebagian malam
Ada doa dipanjatkan
Ada dosa minta diampunkan
Ada kepala merendah serendah-rendahnya
Dan malam berakhir dengan pesta air mata bahagia
Malam kemudian menjadi kekasih yang selalu dinantikan
(Sungai Limas, 3 Januari 2020)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H