Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Semua Masih Kurang

3 Januari 2020   11:11 Diperbarui: 3 Januari 2020   11:18 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika Semua Masih Kurang

Hujan telah datang
Banjir telah menggenang
Korban sudah diungsikan
Bantuan sudah didatangkan
Penanggung jawab sudah disalahkan
Penyalah sudah lelah
Air mata sudah bercampur basah
Dingin sudah mendingan
Apa lagi yang ingin kau kerjakan?
Sejarah tahunan berulang

Seharusnya sudah jadi pelajaran,
Bukan malah dijadikan objekan
Jadi kalender tahunan

Seharusnya sudah jadi pelajaran,
Sampah tak dibuang sembarang
Pepohonan di hulu ditumbuhkembangan

Seharusnya sudah jadi pelajaran,
Selokan tak disumbat segala macam bentukan

Apalagi yang kurang?
Setahun adalah waktu yang lama untuk berpikir,
Setahun adalah waktu yang lama untuk berbenah,
Setahun adalah waktu yang lama untuk bekerja sama

Apalagi yang masih kurang?
Kesadaran
Mengambil keuntungan
Mencuri kesempatan
Lupa pada sejarah
Lupa pada pelajaran

Ketika semua masih kurang, mengapa tak bergotong royong menyelesaikan permasalahan?

(Sungai Limas, 3 Januari 2020)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun