Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ayunapan di Tangah Lawang

1 Januari 2020   22:29 Diperbarui: 2 Januari 2020   10:30 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ayunapan Di Tangah Lawang


Subuh masih guring mengaruh
Diang aluh belingkun jumbuh
Supan lawan ayam batingkuuk
Rajaki habis sisa kaluruk

Nang tuha sudah memadahi bujang
Jangan beayun di tangah lawang
Duduk pina mahingkang-hingkang
Ketulahan lawan mamanya diang

Duhai nang bungas langkar
Muha bungas jangan dipalar
Dijamur malingkar-lingkar
Dadaian abut meular-ular

Ayunapan dijarat tali
Tali dadaian jangan dipakai
Telilit gulu ngalih melapasi
Tinggal ngaran ketahuan mati

Ayunapan di tangah lawang
Jangan lawas duduk menggangang
Laki setumat lagi datang
Siapakan makanan nang kawa dipacang

Terjemahan dari bahasa Banjarmasin

Ayunan Di Depan Pintu

Waktu subuh masih tidur ngorok
Gadis itu masih berselimut tebal
Harusnya malu pada kokok ayam
Rejeki tertinggal sisa

Leluhur sering memberikan petuah kepada gadis
Jangan duduk berlama-lama di depan pintu
Segala aktifitas tak pernah tertata
Kuawat dengan ibu calon mertua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun