Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Pedas

29 April 2019   13:17 Diperbarui: 29 April 2019   13:26 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabatku bertanya
Seperti apa rasa sambal buatanku
Ia menjawab, manis
Padahal pedas
Terlalu banyak bawang merah, begitu alasannya
Nikmat tak ada pedasnya

Terasinya berasa?
Hanya ada manis dan asin
Micin juga tak ada
Cabe beberapa kilo sudah diulek dalam cubek
Belum pedas juga

Iya, masih manis dan asin saja
Kemudian aku bertanya
Sebenarnya apa yang membuatmu pedas?
Katanya: status WA
Di sana ada kata "sayang" dari si dia
Lantas ia berkata apa?

Pedas mata, pedas telinga, pedas dada juga
Lebih baik sambel saja dari pada status   WA

(Sungai Limas, 29 April 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun