Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Depan Mata

12 April 2019   16:03 Diperbarui: 12 April 2019   19:48 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentang,
Kata ekonomi diketik tanpa spasi
Tak bisa diraih, sabarlah menanti
Ada petani siapkan keringat sejak dini hari
Ibu-ibu tak tidur selalu menanti

Tentang,
Kalimat kesejahteraan sosial berikan beberapa jarak spasi
Beda-beda strategi saling bahu diangkat tinggi
Tangga bertingkat naiklah hati-hati
Musibah datang tak mau pergi, salahkan dosa diri sendiri

Tentang,
Judul katalog keuangan tulis saja secara transparan hingga tak kelihatan basah
Susah semua memang susah
Semakin senja remang-remang kian menutupi tumpukan nota berdikari
Jujur sajalah, tak akan rugi atau resah

Tentang,
Buku investasi berikan tinta emas paling atas sendiri
Datang dan pergi banyak yang datang tak ada yang pergi
Teriakan anak negeri, dengarkan sekali ini
Tak minta banyak, selain sesuap nasi dan tidur penuh mimpi

Jika semua sudah disampaikan dengan kesungguhan dan disaksikan seluruh mata yang tak lagi menikmati. Apa yang tersisa? Selain penuhi janji.

(Sungai limas, 12 April 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun