Mohon tunggu...
Ekriyani
Ekriyani Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pembelajar di universitas kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Money

Legitnya Kerajinan Rotan Desa Sungai Limas

21 Februari 2019   17:33 Diperbarui: 21 Februari 2019   19:45 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan aneka produk kerajinan tangan berbahan rotan. Kalimantan memang salah satu wilayah yang kaya akan sumber daya alamnya, diantaranya adalah rotan. Daerah penghasil rotan terbesar di Kalimantan adalah kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

Sedangkan di provinsi Kalimantan selatan, tepatnya di desa Sungai Limas yang terletak di kabupaten Hulu Sungai Utara, sudah sejak lama menggunakan rotan sebagai salah satu bahan baku untuk membuat aneka kerajinan tangan yang bervariasi bentuk, ukuran, dan penggunaannya.

Seperti halnya di daerah Katingan, Rotan memang sejak dulu sudah menyatu dengan kebudayaan masyarakat Suku Dayak di Katingan. Rotan tidak hanya untuk keperluan upacara dan bahan pangan, rotan juga telah dikembangkan menjadi bahan pembuat kerajinan.

Masyarakat desa Sungai Limas juga sudah sejak lama mempergunakan rotan sebagai bahan untuk membuat aneka kerajinan tangan. Bahkan sekarang desa Sungai Limas merupakan sentra kerajinan tangan berbahan rotan di kabupaten Hulu Sungai Utara. Hal ini dikuatkan dengan tulisan yang terdapat di perbatasan desa Sungai Limas.


Dokpri
Dokpri
Desa Sungai Limas terletak di kecamatan Haur Gading, terdiri atas 3 (tiga) Rukun Tetangga (RT). Desa Sungai Limas berbatasan dengan desa Keramat di sebelah utara, sebelah selatan berbatasan dengan desa Palimbang Sari, sebelah barat berbatasan dengan desa Haur Gading, dan sebelah timur berbatasan dengan desa Pihaung.

Secara umum, mata pencaharian masyarakat desa Sungai Limas adalah dengan bertani. Namun selain itu, masyarakat juga memiliki mata pencaharian sampingan, yaitu membuat aneka kerajinan tangan berbahan rotan. 


Dokpri
Dokpri
Ada banyak jenis kerajinan tangan yang dihasilkan oleh masyarakat desa Sungai Limas, diantaranya : kipas rotan, kipas bambu, kursi bayi di kendaraan, rak sepatu, ayunan anak, kapal-kapalan, set kursi, parsel lebaran, dan lain sebagainya.


Dokpri
Dokpri
Adapun harga yang ditawarkan oleh perajin cukup variatif, mulai dari harga sepuluh ribuan, ratusan ribu, bahkan mencapai jutaan rupiah. Semua itu tergantung pada jenis barang, bahan yang digunakan, dan tingkat kesulitan dalam membuatnya. Misalnya untuk harga 1 kodi kipas rotan hanya di bandrol Rp 30.000,00 saja.  Harga kursi goyang untuk anak di bandrol Rp 25.000,00 hingga Rp 50.000,00. Perlu ditekankan di sini, walaupun harganya relatif murah, namun tidak mengurangi kualitas dari barang kerajinan itu sendiri, dan target pasarnya juga memang untuk kalangan menengah ke bawah.

Dokpri
Dokpri
Untuk bahan baku pembuatan aneka kerajinan rotan ini lebih banyak di datangkan dari kabupaten Balangan. Setiap minggu ada penjual yang langsung datang menjajakan rotan ke desa Sungai Limas, sehingga masyarakat tidak perlu repot untuk mencari bahan baku ke daerah Balangan. Namun rotan yang dijajakan tidak dalam jumlah yang banyak, dan jenisnya pun juga hanya terbatas pada jenis Walatung dan Paikat saja.

Dari segi pemasaran, pada umumnya masyarakat menjual hasil olahan kerajinan mereka setiap minggu saja, yaitu hari Kamis bertempat di pasar sentra kerajinan Amuntai, utamanya waktu dini hari, sedangkan menjelang siang, justru pasar kerajinan tangan sudah mulai sepi. Selain menjual ke pasar kerajinan Amuntai, ada pula yang menjual hasil olahannya di rumah saja, terbuka bagi konsumen yang hanya ingin berbelanja langsung ke tempat perajin.

Prospek aneka kerajinan rotan cukup menjanjikan, apalagi ditangani dengan sungguh-sungguh. Tata kelola pemasaran yang bagus, dan jika sistem penjualannya juga ditingkatkan dari cara tradisional menjadi pemasaran secara online dengan memanfaatkan media sosial ataupun media digital lainnya secara maksimal, tentu akan lebih jauh memberikan income yang cukup bagi masyarakat.

Pustaka :
Indonesia Kaya
Sitiaspianita

(Sungai Limas, 21 Februari 2019)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun