Mohon tunggu...
Sosbud

Peran Penting Alat Peraga Kampanye terhadap Kesuksesan Pemilu

3 Desember 2018   20:56 Diperbarui: 4 Desember 2018   08:47 1704
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan demikian, kesuksesan pemilu sangat ditentukan dengan jumlah banyaknya partisipasi masyarakat dalam mengikuti pemilu. Semakin besar masyarakat yang terlibat (manusia), maka semakin besar pula kemungkinan fungsi (nilai) dari APK tersebut tercapai. Itulah yang di harapkan oleh KPU selaku penyelenggara pemilu yang nantinya akan berdampak besar.

Maka menjadi hal yang lumrah jika terjadi banyak pemasangan APK dalam jumlah yang banyak tetapi tidak melupakan aturan yang diberikan oleh KPU dalam pemasanganya. Para partai politik secara tidak langsung ingin mengajak masyarakat untuk mendukung pemilu ini, salah satunya melalui alat peraga kampanye tersebut. Mereka mempromosikan dan menyampaikan pesan untuk masyarakat pada alat peraga kampanye partai politik mereka, agar masyarakat lebih mengenal calon pemimpinnya. Secara tidak langsung pula, masyarakat teredukasi mengenai pentingnya pengetahuan/kesadaran politik.

Hal ini diperjelas melalui teori behavioral yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner (1998) tentang perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman. Disini faktor lingkungan sekitar berpengaruh besar. Inilah yang ingin dibangun oleh parpol-parpol dalam masa berkampanye. Semakin sering masyarakat melihat APK, maka secara alam bawah sadar mereka akan terus mengingat-ingat hal tersebut. Masyarakat semakin diajak untuk menjadi "pihak ketiga", yang nantinya berdampak pada jumlah partisipasi dalam memilih calon pemimpin mereka.

Dengan adanya 2 teori tersebut membuktikan bahwa masyarakat dapat terpersuasi untuk mau terlibat aktif berpolitik. Semakin banyaknya jumlah APK akan menjadi kebiasaan masayarakat untuk melihat APK tersebut, namun masih sesuai dengan aturan yang ditentukan oleh KPU. Secara tidak langsung, masyarakat pun akan terpengaruh untuk ikut berpartisipasi dalam pemilu. Maka sudah sewajarnya bahwa pemasangan APK terjadi di titik-titik tertentu yang bersifat publik. Ini adalah bagian dari aktivitas "pesta demokrasi".

KESIMPULAN

Memasuki masa kampanye, pemasangan APK memiliki pengaruh yang besar dalam penyampaian pesan/informasi tentang seputar caleg, capres dan cawapresyang bertujuan untuk mempersuasif dan memberikan edukasi kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pemilu. Alat peraga kampanye yang sering dijumpai meliputi banner, baliho, bendera, dan poster sehingga APK dapat dinilai sebagai alat yang efektif untuk menyampaikan pesan/informasi kepada masyarakakat karena menyebar luas dan mudah dijumpai di ruang publik yang terlihat oleh masyarakat. Akan tetapi KPU memberikan aturan APK mengenai desain dan materi untuk ketertiban pemasangan.

 Melihat Indonesia sebagai negara yang demokratis maka digunakannya APK menjadi sarana yang  penting guna memudahkan masyarakat untuk mengetahui/mengenali siapa calon yang akan dipilih.

 APK memiliki hubungan yang berkesinambungan dengan teori triadik sosiologi desain dan teori behavioral yang diusung oleh Cage dan Berliner. Hubungan antara APK dan sosiologi desain adalah dimana komponen triadik sosiologi desain seperti nilai, benda dan manusia saling terkait dengan masyarakat. Sedangkan Teori Behavioral menjelaskan bahwa perilaku masyarakat dapat dipengaruhi oleh lingkungan sekitar melalui pengalaman dan itu yang diharapkan dari pihak parpol bahwa APK bertujuan memiliki nilai yang dapat mempengaruhi pikiran dan tindakan masyarakat.

SARAN

Dengan perkembangan media online yang semakin mempengaruhi berbagai aspek tak terkecuali APK.  Menerapkan APK ke dalam berbagai media online seperti website, sosmed, dan portal berita online merupakan inovasi yang memiliki beberapa keuntungan dan kelebihan diantaranya dari pihak parpol tidak perlu mengeluarkan dana yang besar untuk keperluan cetak dalam berkampanye dan memudahkan dalam publikasi. Sedangkan keuntungan yang didapat dari pihak masyarakat seperti memudahkan akses informasi seputar pemilu serta dapat diakses  kapan saja dan dimana saja.

 Dalam media online bentuk kampanye bisa dikemas dengan berbagai macam bentuk , contohnya seperti  web desain, motion grafis, infografis, dan berbagai macam konten kreatif  sehingga kampanye dikemas secara kreatif dan menarik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun