Situasi dunia saat ini benar-benar kacau. Kelaparan, wabah penyakit, hingga perang terus menghantui dan mengganggu ketentraman manusia.
Berapa pihak memprediksi semua kekacauan yang terjadi akan memicu Perang Dunia ke-3. Benarkah demikian?
Konflik Laut China Selatan
Konflik Laut China Selatan (LCS) semakin memanas. Kali ini China semakin menunjukkan keseriusannya untuk menguasai LCS.
Semenjak mengklaim kepemilikan atas LCS, China tidak henti-hentinya terus menekan negara-negara tetangganya seperti Vietnam, Taiwan, Filipina, Brunei Darussalam, bahkan Indonesia.
China juga telah mendirikan dua wilayah administrasi baru di wilayah LCS. China juga mengklaim dan memberi nama untuk 80 pulau dan gugus karang yang ada di wilayah tersebut.
Tindakan China ini menuai reaksi dari banyak pihak. Vietnam sendiri yang sering dirugikan pun melakukan protes keras. Sementara Taiwan justru meminta bantuan kepada pihak Amerika Serikat.
Dilansir dari CNN Indonesia, hingga Mei 2020, angkatan bersenjata AS dilaporkan sudah mengutus 39 kali penerbangan yang melintas dekat dengan perbatasan China. AS juga mengirimkan kapal perangnya melintasi wilayah yang menjadi sengketa di kawasan LCS.
Situasi ini semakin memanas lantaran China tidak tinggal diam melihat gelagat AS. China juga mengutus pesawat untuk terbang melintasi kawasan konflik. Salah satu kapal induk Angkatan Laut China bahkan sempat berlayar melewati selat Taiwan. Pihak Taiwan sendiri langsung merespons dengan mengutus jet tempur untuk mengawasi gerak-gerik kapal China tersebut.
Beberapa waktu lalu, Presiden China, Xi Jinping mengeluarkan perintah untuk memperkuat kekuatan militernya. Xi Jinping mengatakan bahwa tujuannya adalah untuk memperkuat misi dan memusatkan persiapan perang.
Bukan rahasia umum lagi jika AS dan China sedang saling mewanti-wanti satu sama lain. Perang dagang yang saling merugikan dan tak kunjung selesai berujung pada konflik LCS---di mana AS tidak berkepentingan secara langsung tetapi mengancam perang dengan China.