Mohon tunggu...
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto
Ekri Pranata Ferdinand Baifeto Mohon Tunggu... Human Resources - Timor Tengah Selatan

Seorang pengagum berat Cristiano Ronaldo dan pemakan segala kacuali durian. Menyelesaikan studi S1 Pendidikan Fisika di Institut Pendidikan SoE, S2 Pendidikan Fisika di Universitas Pendidikan Indonesia, dan saat ini sedang menempuh studi doktoral (S3) di Universitas Pendidikan Indonesia serta Magister Ministry Marketplace (S2) di Sekolah Tinggi Theologi Bandung. Menyukai banyak hal; sains, musik, sepak bola, seni, dan lain-lain.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Sepaket Sembako dalam Kantong Ramadan

13 Mei 2020   13:29 Diperbarui: 13 Mei 2020   14:56 1697
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ramadhan, bulan penuh berkah bagi saudara-saudara beragama Muslim. Perayaan tahunan ini dihormati sebagai salah satu dari rukun Islam dan dirayakan di seluruh dunia.

Ramadhan disambut dengan ibadah puasa. Sudah hampir sebulan umat Muslim menjalankan ibadah puasa. Beberapa hari lagi ibadah puasa akan selesai dan puncaknya dirayakan dengan perayaan Lebaran.

Kendati di tengah kesulitan akibat wabah Corona, puasa Ramadhan tetap dijalankan seperti yang seharusnya. Mulai dari sahur hingga berbuka puasa tetap dilakukan dengan baik.

Ramadhan tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tidak ada acara mudik maupun berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman. Semua terhambat akibat pandemik Corona yang belum kunjung selesai.

Di tengah wabah ini, banyak saudara-saudara kita yang terkena dampaknya. Ada yang kehilangan pekerjaan akibat di-PHK, ada juga yang tidak dapat bekerja karena dibatasi. Dampaknya tentu sampai kepada kehidupan rumah tangga.

Bagaimana kondisi saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaan di tengan Ramadhan? Tentu hal yang sulit untuk diungkapkan—terutama bagi saudara-saudara yang pendapatannya pas-pasan.

Sedikit berbagi cerita. Saya beragama Kristen. Saya juga mengajar di salah satu sekolah swasta di Bandung.

Beberapa hari yang lalu, saya dihubungi oleh pembina saya di gereja. Dia bertanya apakah saya tahu atau punya informasi tentang murid-murid saya yang mungkin terkena dampak wabah Corona dan membutuhkan bantuan.

Saya dengan segera mendata murid-murid saya yang menurut saya layak dibantu lalu saya laporkan. Ada kurang lebih 5 orang (5 keluarga). Dari kelima keluarga ini, ada beberapa yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Segera sesudah itu, saya diminta untuk mengentarkan paket sembako ke tiap-tiap keluarga. Saya pun dengan bersemangat melakukannya—hitung-hitungan, sekalian mengunjungi murid-murid saya. Hal ini saya dilakukan lebih dari sekali.

Saat berkunjung, saya mendapatkan banyak pelajaran. Walaupun sekadar mendengar cerita, keluh-kesah, harapan, maupun doa mereka. Bagi saya itu sangat bermakna.

Bagi saya, tindakan ini lebih dari sekadar sepaket sembako. Jika melihat isinya, bukan sesuatu yang berarti. Tetapi lebih daripada itu, ada sikap kasih, peduli, dan toleransi yang lebih bernilai.

Sebagai sesama umat beragama, menolong saudara-saudara yang lain agar bisa menjalankan ibadahnya dengan lancar juga penting. Itulah sikap toleransi yang perlu kita pupuk. Bergotong-royong dan saling peduli di tengah pandemik ini sangat berarti.

Bukan agama, bukan suku, bukan juga ras. Kita Indonesia. Saling berbagi dan menolong, itulah ciri khas kita. Selamat menunaikan ibadah Puasa dan Lebaran bagi saudara-saudara yang beragama Muslim. Semoga kita senantiasa terus berbagi kasih dengan sesama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun