Mohon tunggu...
eko yulipriharyanti
eko yulipriharyanti Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Membaca, berkebun dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kereta Senja

1 November 2024   10:35 Diperbarui: 1 November 2024   10:51 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika awan lembayung menghias langit senja 

Semilir angin terasa sejuk menerpa 

Ku langkahkan kakiku dengan tergesa

Karena tak ingin ketinggalan kereta 

Stasiun kereta di kala senja

Menebarkan aura rindu kampung tercinta 

Kereta senja meliuk panjang dengan tenang 

Menunggu jadwal keberangkatan 

Kereta Senja bergerak perlahan 

Diiringi peluit panjang mengejutkan 

Meninggalkan stasiun di kala senja menjelang malam 

Kereta Senja membawa aku menuju rindu yang tertahan 

Rinduku pada ayah dan ibu tersayang 

Rinduku pada sanak saudara dan handai taulan 

Rinduku pada rumah, sawah dan ladang 

Rinduku pada gunung dan lembah yang terhampar 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun