Mohon tunggu...
Eko Wurianto
Eko Wurianto Mohon Tunggu... Guru - Si Tukang Ngeteh

Seneng Ngeteh dan Ngobrol Ngalor Ngidul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mak Wus!

24 Oktober 2023   21:01 Diperbarui: 24 Oktober 2023   21:05 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raja oleh Eko Wurianto/Dok. Pribadi

Pak Lurah pingin agar semua data yang dimiliki desa itu terintegrasi sehingga layanan kepada masyarakat desa itu bisa sat set wat wet, mak wus cepet banget!

Dan para mahasiswa itu ternyata sanggup membuatkan aplikasi seperti yang diingikan Pak Lurah. Hebohlah seluruh kampung saya. Anak-anak mahasiswa itu makin menjadi kembang lambe, Dimana-mana orang memuji kebaikan mereka.

Tiap hari pasti ada orang yang nongkrong di rumah Pak Kamituwa untuk melihat perkembangan pembuatan aplikasi itu. Mereka melihat dari kejauhan. Tidak berani mendekat. Takut mengganggu konsentrasi mereka.

Tapi saya sendiri dibikin geleng-geleng kepala melihat ketekunan dan kecepatan tangan mereka mengetik di laptop. Sesekali mereka berhenti untuk berdiskusi dan mencorat-coret tulisan yang saya tidak paham maksudnya di papan tulis putih.

Akhirnya setelah hampir sebulan mereka bekerja tanpa henti, aplikasi itu selesai juga. Besok paginya kabarnya mereka mau mempresentasikan aplikasi mereka itu di balai desa.

Paginya, orang sudah banyak berkumpul di balai desa. Pingin menyaksikan sejarah yang ditorehkan mahasiswa-mahasiswa itu di desa mereka.

Jam sembilan pagi mereka sudah siap. Saya ikut deg-degan ketika aplikasi itu terbuka. Orang-orang bertepuk tangan dengan gempita. Para mahasiswa itu juga nampak puas dengan hasil kerja keras mereka.

Tapi itu ternyata cuma awalnya saja. Ketika Pak Lurah meminta mereka untuk mensimulasikan aplikasi itu dengan menggunakan data dirinya, aplikasi impian itu mengeluarkan data yang salah!

Baru kali ini saya melihat wajah para mahasiswa itu abang ireng karena malu. Setelah mencoba beberapa kali belum juga berhasil, mereka menghentikan usaha mereka dan berjanji untuk memperbaiki aplikasi mereka.

Semua orang memaklumi itu. Tidak ada yang mencibir karena semua tahu bahwa para mahasiswa itu telah berusaha dengan keras.

Sorenya, rumah Pak Kamituwa kembali ramai dengan orang yang pingin melihat proses perbaikan aplikasi itu. Pak Lurah juga datang untuk menyemangati. Tapi bukannya tambah semangat, para mahasiswa itu malah tampak tambah gugup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun