mahasiswa KKN dari kampus peng-pengan. Mahasiswa-mahasiswa sekarang jatah elok tenan kok. Saya lho sampai takjub dengan mereka itu.
Kampung saya ketempatan sekelompokBukan hanya penampilan mereka yang mbois-mbois, nyentrik-nyentrik. Tapi mereka kok ya kelihatan cerdas-cerdas gitu lho. Kalau ngomong thas-thes, kedengaran sangat intelektuil.
Saya ikut bungah melihat ini. Masa depan Indonesia cerah. Kalau digadang-gadang sebagai Macan Asia saya rasa tidak berlebihan. Wong calon penerusnya top-top begini.
Sejak pagi mereka sudah sibuk mengerjakan ini itu sampai larut malam. Anak-anaknya juga sopan-sopan. Mereka mau srawung dengan anak-anak kampung. Ibu-ibu senang dengan mereka. Begitu juga dengan pemuda-pemuda.
Intinya mereka itu pancen hebat-hebat.
Gimana nggak hebat lho. Pada saat mengadakan penyuluhan mengenai pertanian, yang mereka sampaikan itu bikin geleng-geleng kepala dan mlenggong bin ngowoh karena semuanya ilmu-ilmu baru yang belum pernah didengar oleh warga kampung saya.
Ketika mereka mengadakan penyuluhan tentang potensi mendapatkan penghasilan tambahan dari internet, ibu-ibu jadi ubyung pingin segera mempraktikkan tips-tips yang mereka ajarkan.
Kampung saya ini sebenarnya yo nggak ketinggalan banget lho. Internet sudah mak wus, cepet banget. Kurir-kurir juga berseliweran mengantarkan paket yang dibeli secara online.
Orang-orang juga sudah biasa pakai ojek online. Wong beli es teh yang warungnya cuma berjarak lima ratusan meter saja juga lewat ojek online lho. Tapi kok heran ya saya, lihat anak-anak mahasiswa itu kok ya masih gumun, takjub.
Saya pikir, kalau sudah biasa melihat obrolan orang-orang canggih di youtube, saya jadi biasa saja dengan orang yang serupa itu. Lha ternyata, bergaul sama mahasiswa-mahasiswa itu yo tetap bikin gumun.
Dan puncak kegumunan saya adalah ketika Pak Lurah sambat kepada mereka tentang efisiensi layanan kepada warganya. Pak Lurah pingin punya aplikasi yang bisa membuat layanan kepada warga desa menjadi lebih efisien.