Saya ngeblog pertama kali di Multiply. Sekitar tahun 2007an. Saya ingat sekali betapa girangnya saya saat melihat tulisan saya muncul di internet.
Saking senangnya saya bahkan menulis setiap hari. Tapi artikel yang saya tulis itu saya posting di blog seminggu sekali karena sewa warnet saat itu masih mahal. 12 ribu rupiah per jamnya.
Multiply saat itu banyak digunakan oleh para pesohor. Dan percaya atau tidak, postingan saya pernah dikomentari oleh sutradara Hanung Bramantyo!
Saat itu saya memposting scan-an komik yang saya buat menggunakan spidol. Bensin sedang mahal waktu itu. Saya meresponnya dengan membuat komik pendek tentang seseorang yang akan menanam botol berisi bensin.
Temannya bertanya mengapa botol berisi bensin itu harus ditanam? Padahal bensin sedang mahal. Lalu dijawab bahwa ia khawatir di masa depan bensin sudah benar-benar habis. Dengan menanam bensin dalam botol, ia berharap orang di masa depan menemukan bensin itu dan mengetahui bagaimana wujud bensin yang sebenarnya.
Hanung Bramantyo memuji komik saya itu. Saya sudah lupa pujiannya, tapi saya masih ingat betul betapa senangnya saya.
Selepas Multiply, teman saya yang seneng otak-atik komputer mengenalkan saya pada blogger dan wordpress. Saya mencoba kedua-duanya tapi lebih senang dengan bloggernya google karena template-nya bisa saya otak-atik sesuai dengan keinginan saya.
Dari yang semula senang dengan menulis artikel di blog, karena kenal blogger, saya juga senang otak-atik template. Saya belajar html dan css secara online juga dari blog yang berisi tentang itu.
Ada satu blog yang menjadi rujukan saya dalam belajar mengotak-atik template. Sayang saya sudah lupa namanya. Pemilik blognya sangat baik. Ia bahkan mau memperbaiki template saya yang rusak karena kesalahan saya dalam mengotak-atik.
Untuk mencari inspirasi menulis, saya suka membaca beberapa blog. Blog pertama adalah blognya ndorokakung. Blogger ini sering menulis artikel yang sangat pendek. Tapi uniknya, zaman itu ndorokakung ini selalu menambahkan kata pecas ndahe di judul postingannya.
Lalu saya mengenal Rie Rie. Seorang TKW di Hongkong asal Blora. Saya kagum benar dengan TKW yang punya blog dengan nama babungeblog ini. Tulisannya beragam dan unik.
Saya yang kagum sampai menuliskan satu postingan khusus untuk mbak Rie Rie. Dan postingan saya ini dikutip di buku yang ditulis oleh Sofie Dewayani dan Pratiwi Retnaningdyah.
Kemudian ada blogger Agus Mulyadi. Blogger ini menurut saya sangat super ampuh. Ia menulis blognya yang lucu dari komputer butut di atas loteng rumahnya yang juga kamar tidurnya.
Dari blognya itu ia dikenal luas dan sampai menerbitkan buku-buku yang cukup sukses di pasaran. Saya pernah dapat hadiah buku baru dari Agus Mulyadi. Seperti blognya, bukunya ini juga sangat lucu.
Untuk postingan yang lucu, saya juga membaca blog kambingjantan punyanya Raditya Dika. Sayang saya sudah tidak menemukan blog aslinya. Saya membaca kambing jantan ketika sudah menjadi buku.
Buku Kambing Jantan Raditya Dika ini dicetak seperti postingan aslinya di blog. Bahkan kesalahan ketik pun tidak diperbaiki!
Selain blog-blog di atas, saya juga membaca blognya Juwono Sudarsono dan Juan Cole. Blog yang sangat membuka wawasan.
Membaca blog-blog itu juga menyemangati saya untuk menulis di blog. Bahkan saya mempunyai lebih dari satu blog. Satu blog tentang pendidikan, satu blog berisi komik-komik saya dan satu blog yang berisi review buku.
Beberapa blog yang lain tidak berisi apa-apa karena saya niatkan untuk mengotak-atik templatenya.
Tahun 2008 saya mulai menulis di kompasiana. Tapi saya tidak begitu suka menulis di kompasiana waktu itu karena saya tidak bisa mengotak-atik templatenya. Selain itu artikel yang saya posting harus diperiksa terlebih dulu sebelum tampil di kompasiana.
Akibatnya saya tidak meneruskan ngeblog di kompasiana. Dan ketika sampai di titik jenuh, akhirnya saya berhenti ngeblog di semua platform. Sesuatu yang sangat saya sesali kemudian.
Mulai tahun ini, saya mencoba ngeblog kembali di kompasiana. Mengapa kompasiana? Karena saya lihat pamor blog mulai redup saat ini. Disisihkan oleh media sosial berbasis video, gambar dan microblog.
Tapi kalau saya tahu bahwa blog tidak lagi setenar dahulu, mengapa saya ngeblog lagi? Karena saya yakin blog akan terus hidup.
Apakah semua jenis blog akan selamat? Tidak. Blog yang akan bertahan adalah blog yang ditulis dengan unik, orisinil dan memiliki kebaruan. Blog-blog ndorokakung, babungeblog, Agus Mulyadi dan Kambing Jantan adalah contoh dari jenis blog yang akan bertahan.
Saat itu, blog-blog di atas hanya mengandalkan mesin pencari untuk membimbing calon pembaca ke blog mereka. Tanpa keunikan, orisinalitas dan kebaruan, pembaca mungkin tidak akan kembali dan membaca lagi blog mereka.
Karena itulah saya yakin blog tidak akan mati. Yaitu ketika blogger ngeblog dengan elok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H