Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Program Pertanian Organik Merupakan Langkah Strategis Jaga Ketahanan Pangan

12 November 2024   09:32 Diperbarui: 12 November 2024   09:38 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar dokpri 

Tanaman organik seringkali ditanam secara polikultur dan lebih memperhatikan ekosistem lokal, sehingga berpotensi meningkatkan biodiversitas dan kedalaman genetik tanaman.

Reduksi Emisi Gas Rumah Kaca

Pertanian organik umumnya lebih ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan energi fosil dan produksi gas rumah kaca. Dengan mengurangi ketergantungan pada input kimia dan bahan bakar fosil, program pertanian organik dapat berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.

Penyediaan Pangan Yang Lebih Berkualitas

Produk pertanian organik sering dianggap lebih berkualitas karena tidak mengandung residu kimia. Selain itu, pertanian organik juga memiliki potensi untuk meningkatkan nilai gizi dari hasil pertanian.

Dengan menitikberatkan pada keberlanjutan ekosistem, kesehatan manusia, dan kualitas hasil pertanian, program pertanian organik merupakan langkah strategis yang berpotensi memberikan manfaat jangka panjang dalam menjaga ketahanan pangan dan melestarikan lingkungan.

Batu, 12112024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun