Daging merah dan produk olahan daging mengandung lemak jenuh yang dapat meningkatkan kolesterol jahat dalam darah dan meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah.
Sebagai gantinya, penderita stroke disarankan untuk memilih sumber protein rendah lemak, seperti ayam tanpa kulit, ikan, tahu, dan kacang-kacangan.
Peran American Heart Association dalam Memberikan Panduan Gizi untuk Penderita Stroke
American Heart Association (AHA) memiliki peran yang besar dalam memberikan pedoman gizi yang sehat dan tepat bagi penderita stroke.
Panduan gizi dari AHA menekankan pentingnya mengonsumsi makanan tinggi serat, rendah lemak jenuh, dan kaya akan nutrisi.
Selain itu, AHA juga mendorong penderita stroke untuk membatasi konsumsi garam, gula tambahan, dan makanan olahan yang mengandung lemak trans, karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Dampak Hipertensi dan Diabetes pada Stroke
Hipertensi dan diabetes merupakan faktor risiko utama yang sering terkait dengan stroke. Hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah dan arteri, meningkatkan risiko pecahnya pembuluh darah dalam otak. Sementara itu, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peradangan, penggumpalan darah, dan kerusakan saraf, yang semuanya dapat meningkatkan risiko stroke iskemik dan hemoragik.
Mengontrol hipertensi dan diabetes melalui pola makan sehat, olahraga teratur, dan pengelolaan stres dapat membantu mengurangi risiko stroke pada penderita.
Gizi Seimbang dan Pengendalian Garam untuk Kesehatan Penderita Stroke
Gizi seimbang dan pengendalian garam juga memiliki peran penting dalam kesehatan penderita stroke.