Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

HM. Sanusi Ajak Masyarakat Hadir dalam Pengajian Akbar Peringati Hari Santri Nasional dengan Bersholawat dan Beristighfar

16 Oktober 2024   16:39 Diperbarui: 16 Oktober 2024   16:42 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya diajarkan oleh guru saya, baca istighfar 1000 kali di tengah malam setelah jam 3 pagi. Jam 3 bangun salat tahajud 4 rakaat dua kali, dzikirnya tiga kali, lalu baca istighfar 1000 kali, insya allah utangnya lunas, pokok dibayar. Kalau bisa baca sayyidul istighfar," jelas Sanusi. 

Sedangkan untuk bacaan shalawat, menurut penyampaian gurunya saat menempuh pendidikan sekolah di Pondok Pesantren Roudlotul Umum 1, Ganjaran, Gondanglegi, Kabupaten Malang, dapat dibaca 400 kali setiap habis Salat Isya'. 

"Saya diajarkan guru saya membaca shalawat 400 kali setiap habis salat isya. Namanya shalawat sajarorunnukud. Insya allah rezekinya lancar. Siapa yang membaca shalawat 400 kali, rezekinya akan lancar," kata Sanusi. 

Sementara itu, menurut Sanuai, ketika masyarakat Kabupaten Malang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan, maka Allah Subhanahuwata'ala akan menjanjikan pintu rahmat dari langit dan bumi. 

"Sehingga insya allah masyarakat Kabupaten Malang menjadi masyarakat baldatun thoyyibatun warobbun ghofur karena masyarakatnya sregep kegiatan semacam ini, tahlilan, istighosah, dan majelis shalawat, dzikir dan tahlil. Tentunya ini yang kita harapkan agar masyarakat menjadi masyarakat yang madani baldatun thoyyibatun warobbun ghofur," pungkas Sanusi.

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun