Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

esai

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Sejarah dan Perkembangan Ludruk sebagai Kesenian Teater Rakyat Jawa Timur

16 September 2024   06:12 Diperbarui: 16 September 2024   06:19 562
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar dokpri 

Ketika waktu terus berjalan, Ludruk tetap mempertahankan budayanya sebagai salah satu wujud seni pertunjukan yang berakar dalam kebudayaan Jawa Timur. Meskipun, sudah ada banyak perkembangan dalam pertunjukan Ludruk, namun peran kostum dan tata rias pada pertunjukan Ludruk tetap menjadi bagian penting dalam pembentukan karakter dari setiap pemain Ludruk.

Dalam pertunjukan Ludruk, tidak hanya kostum dan tata rias, namun para pemain Ludruk juga harus menguasai gerak dan intonasi suara yang berbeda-beda untuk menampilkan karakter yang mereka mainkan dengan baik. Pada saat pertunjukan, para pemain harus dapat mengekspresikan emosi yang sesuai dengan peran yang mereka jalankan.

Tidak hanya itu, dalam pertunjukan Ludruk juga ada peran tambahan yaitu seorang pelawak atau dalang. Pelawak atau dalang dalam pertunjukan Ludruk bertanggung jawab untuk menghubungkan antara dialog para pemain Ludruk dan para penonton.

Selain itu, pelawak juga bertanggung jawab untuk menghidupkan suasana dalam pertunjukan Ludruk. Pelawak harus mampu memainkan peran mereka dengan baik dan menguasai teknik pewayangan dalam menceritakan cerita yang akan dibawakan.

Dalam hal ini, kostum dan tata rias dapat membantu pelawak untuk mengembangkan karakter mereka menjadi lebih komprehensif dan terlihat menarik. Kostum dan tata rias juga dapat menjadikan sebuah pertunjukan Ludruk lebih berkesan dan mudah diingat oleh para penontonnya.

Di era digital yang semakin berkembang, peran kostum dan tata rias dalam pertunjukan Ludruk masih sangat penting untuk dijadikan ciri khas atau identitas dari pertunjukan Ludruk itu sendiri. Kostum dan tata rias menjadi salah satu faktor yang dapat menarik minat masyarakat untuk menonton pertunjukan Ludruk.

Terkait dengan pemilihan kostum dan tata rias, biasanya setiap pertunjukan Ludruk memiliki tata rias yang berbeda-beda. Pemilihan kostum dan tata rias tersebut biasanya disesuaikan dengan karakter dalam cerita yang dibawakan.

Misalnya saja ketika menceritakan tentang kehidupan para nelayan, maka kostum dan tata rias yang digunakan akan disesuaikan dengan karakteristik dari nelayan itu sendiri. Kostum yang digunakan akan diambil dari pakaian sehari-hari nelayan, seperti celana pendek atau blangkon, kemudian diberi tambahan beberapa dekorasi yang mencolok.

Kabar baiknya, saat ini sudah ada beberapa inovasi dalam penggunaan kostum dan tata rias pada pertunjukan Ludruk. Beberapa pertunjukan Ludruk bahkan telah mengadopsi beberapa elemen dari beberapa budaya atau suku lainnya dalam desain kostum dan tata riasnya.

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan nuansa yang lebih segar dan baru dalam pertunjukan Ludruk yang mampu mengundang perhatian generasi muda. Dalam hal ini, pertunjukan Ludruk berkembang secara dinamis dan harus terbuka dalam menerima ide baru namun tetap tidak melupakan kesan tradisional pada pertunjukan tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa kostum dan tata rias pada pertunjukan Ludruk sangat penting untuk menunjang penampilan para pemain dan memberikan kesan pada para penonton. Kostum dan tata rias pada pertunjukan Ludruk merupakan bagian penting dalam membangun karakter yang dimainkan oleh para pemeran dalam pertunjukan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun