Mohon tunggu...
Eko Windarto
Eko Windarto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis. Esainya pernah termuat di kawaca.com, idestra.com, mbludus.com, javasatu.com, pendidikannasional.id, educasion.co., kliktimes.com dll. Buku antologi Nyiur Melambai, Perjalanan. Pernah juara 1 Cipta Puisi di Singapura 2017, juara esai Kota Batu 2023

esai

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Kebakaran Hebat di Pasar Comboran Baru

14 September 2024   07:41 Diperbarui: 14 September 2024   10:09 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar dokpri 

Kebakaran hebat menghanguskan area lantai 3 di Pasar Comboran Baru, jalan Prof. Moh. Yamin, Klojen kota Malang pada malam hari tanggal 13 September 2024. Api menyala hampir di seluruh bangunan, yang dulunya difungsikan sebagai stand pedagang VCD dan pakaian bekas. Kejadian ini mengundang perhatian pengguna jalan dan pedagang kaki lima di sekitar lokasi.

Damkar kota Malang pun turun tangan untuk memadamkan api, namun belum diketahui penyebab pasti terjadinya kebakaran tersebut. Sampai saat ini, belum diumumkan pula jumlah total kerugian materi akibat kebakaran tersebut.

Pasar Comboran Baru dikenal sebagai pusat perdagangan barang bekas di kota Malang, sehingga kebakaran ini bukan hanya merugikan para pedagang dan pengelola pasar, tetapi juga warga sekitar yang terdampak. Bagaimana proses pemulihan pasar setelah terjadinya kebakaran ini? Apa yang dapat dilakukan pihak terkait untuk mencegah terjadinya kejadian serupa di masa depan?

Sebagai seorang wartawan, penting untuk melakukan investigasi dan pengumpulan data yang akurat sebelum menulis artikel. Berikut adalah hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam melanjutkan penulisan artikel ini:

Identifikasi Penyebab Kebakaran

Penyebab kebakaran harus diidentifikasi dengan jelas, apakah ada faktor kesalahan dari pihak pengelola, pedagang, atau mungkin faktor alam seperti petir atau korsleting. Dalam hal ini, dapat dilakukan wawancara dengan saksi mata atau pihak terkait.

Mencatat Kerugian Material dan Non-Material

Selain mencatat kerugian material akibat kebakaran, seperti kehilangan bangunan dan barang, penting juga untuk mencatat kerugian non-material yang dialami oleh para pedagang dan warga sekitar. Misalnya, kehilangan pendapatan, stres, dan trauma psikologis.

Wawancara dengan Para Pihak Terkait

Melakukan wawancara dengan para pihak terkait, baik itu pedagang, pengelola pasar, petugas pemadam kebakaran, dan pihak terkait lainnya dapat memberikan informasi yang berharga untuk melengkapi artikel ini.

Mendorong Pencegahan Kebakaran di Masa Depan

Terakhir, penting untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang tindakan preventif yang dapat dilakukan untuk mencegah kebakaran di masa depan, seperti perawatan sistem listrik, penyimpanan bahan kimia yang aman, dan lain sebagainya.

Sekar Putih, 1492024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun