Bahkan tak jarang deja vu juga dianggap sebagai fenomena paranormal dan menjadi bahan film horor atau mistis. Dalam beberapa kasus, hal ini muncul karena adanya gangguan ingatan antar-masa atau gangguan neurologis, seperti epilepsi temporal.
Meski demikian, deja vu tetap menjadi misteri dan ilmuwan masih berusaha untuk memahaminya dengan lebih baik. Beberapa studi kemudian difokuskan pada elektrofisiologi otak dan teknik pencitraan medis untuk mengetahui lebih lanjut tentang mekanisme deja vu dalam otak.
Terkait dengan mekanisme deja vu, beberapa ilmuwan menyatakan bahwa terdapat kemungkinan terkait dengan konflik antara sekuens yang diharapkan dengan yang benar-benar terjadi.Â
Secara lebih spesifik, hasil studi menunjukkan bahwa ketika otak menghasilkan informasi baru dan membandingkannya dengan informasi lama, maka terjadi interaksi antara dua jenis informasi tersebut. Terkadang, interaksi tersebut menimbulkan ketidakharmonisan dan menyebabkan seseorang merasakan deja vu selama beberapa detik.
Menariknya, fenomena deja vu juga bisa ditemukan pada hewan. Beberapa pengamatan telah menunjukkan bahwa hewan juga bisa mengalami sensasi deja vu. Misalnya, hewan laboratorium seperti tikus dan hamster juga terlihat mengalami sensasi tersebut, ketika mereka mengulangi tindakan yang sama dalam lingkungan yang sama, meskipun dengan jangka waktu yang berbeda.
Kesimpulannya, deja vu adalah fenomena psikologis yang membingungkan yang sering terjadi pada semua orang dan disertai dengan sensasi mengulang pengalaman yang sudah dialami meskipun sebenarnya itu benar-benar baru. Berbagai teori telah dilontarkan terkait dengan deja vu ini namun tidak ada yang dapat menyelesaikan misterinya dengan baik.Â
Namun, seperti yang dihasilkan dari beberapa penelitian, deja vu lebih sering terjadi pada orang yang memperhatikan dengan detail situasinya, orang yang lelah dan tertekan, serta orang yang memiliki imajinasi yang kuat. Menariknya, deja vu juga bisa ditemukan pada hewan yang mengulangi tindakan yang sama dalam lingkungan yang sama.
Sekar Putih, 892024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H